Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menag Yaqut Minta Jajarannya Proaktif Bantu Korban Bencana Banjir Bandang di NTT

Kompas.com - 05/04/2021, 16:33 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan duka cita mendalam kepada korban terdampak banjir bandang dan tanah longsor di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).

Menag Yaqut menyampaikan hal ini saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian Agama Tahun 2021, di Aula HM Rasjidi, Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Senin (5/4/2021).

"Saya sampaikan kepada semua yang mengikuti Rakernas ini untuk bersama-sama menyampaikan simpati dukacita dan sekaligus doa untuk untuk saudara-saudara kita di NTT yang sedang mengalami musibah banjir bandang dan tanah longsor semoga segera mendapatkan pertolongan dan bisa segera recovery," kata Menag Yaqut, dikutip dari website kemenag.go.id.

Baca juga: UPDATE 5 April: 68 Orang Meninggal dan 70 Orang Hilang akibat Banjir Bandang di NTT

Menag Yaqut juga minta kepala kantor wilayah (Kakanwil) Kemenag NTT untuk proaktif membantu masyarakat terdampak banjir bandang dan tanah longsor tersebut.

"Saya minta Kakanwil NTB berikut Kankemenag untuk proaktif membantu saudara kita yang sedang terkena musibah di sana," ujarnya.

Seperti diketahui, banjir bandang telah menerjang wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Minggu (4/4/2021) pukul 01.00 WITA.

Berdasarkan laporan BNPB, banjir bandang dipicu oleh intensitas hujan yang tinggi. Terdapat beberapa wilayah yang diterjang banjir bandang di NTT.

Baca juga: Kemensos Salurkan Bantuan Logistik Rp 1,2 Miliar untuk Korban Banjir di NTT

Beberapa wilayah di antaranya adalah Desa Nelelamadike di Kecamatan Ile Boleng, Kelurahan Waiwerang dan Desa Waiburak di Kecamatan Adonara Timur, Desa Oyang Barang dan Pandai di Kecamatan Wotan Ulumado serta Desa Waiwadan dan Duwanur di Kecamatan Adonara Barat.

Pemerintah melalui kementerian lembaga terkait pun turun langsung untuk membantu para korban bencana banjir bandang di NTT.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Kedeputian Bidang Logistik dan Peralatan mengirimkan bantuan logistik untuk bencana banjir bandang dan longsor di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca juga: Selain NTT, Daftar Provinsi di Indonesia Alami Cuaca Ekstrem dari Jabodetabek hingga Lampung

BNPB mengirimkan bantuan berupa selimut, makanan siap saji hingga obat-obatan.

Sementara itu, Kementerian Sosial (Kemensos) juga menyalurkan bantuan logistik untuk korban banjir dan longsor di Kabupaten Flores Timur dan Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) sebesar Rp 1,2 miliar.

Kemensos juga akan menyalurkan santunan korban meninggal dunia untuk 76 jiwa kepada ahli waris sebesar Rp 1.140.000.000.

"Untuk memenuhi kebutuhan mendasar dan meringankan beban para penyintas, Kemensos telah menyalurkan bantuan sebesar Rp 2.619.056.695," demikian keterangan tertulis Kemensos yang diterima Kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Nasional
KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

Nasional
Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Nasional
Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Nasional
Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Nasional
Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Nasional
Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Nasional
Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Nasional
Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Nasional
Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Nasional
Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Nasional
Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

Nasional
KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

Nasional
Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com