Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Minta agar Tol Langit Palapa Ring Tersambung hingga Rumah Warga

Kompas.com - 26/02/2021, 11:01 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta agar pemanfaatan tol langit Palapa Ring ditingkatkan.

Sebab, menurut dia, utilitas infrastruktur ini baru mencapai 50 persen, bahkan kurang. 

"Utilisasi Palapa Ring harus ditingkatkan, ini jangan hanya 50 persen saja. Utilisasi di Indonesia tengah dan timur yang masih sekitar 20 persen ini harus digenjot terus," kata Jokowi dalam acara peluncuran program konektivitas digital 2021 di Istana Negara, Jakarta, Jumat (26/2/2021).

Baca juga: Jokowi: Keberadaan Tol Langit Bukan Hanya untuk Kepentingan Ekonomi

Jokowi meminta Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate memastikan agar Palapa Ring tidak hanya berhenti sebagai backbone, tetapi harus tersambung sampai ke rumah tangga.

"Agar investasi besar di Palapa Ring segera bisa dimanfaatkan oleh seluruh rakyat kita dan sangat dibutuhkan dalam masa pandemi seperti sekarang ini," ujar dia. 

Adapun tol langit Palapa Ring merupakan salah satu infrastruktur internet yang diresmikan pemerintah pada Oktober 2019.

Meski disebut sebagai tol, Palapa Ring sebenarnya merupakan sebuah proyek jaringan serat optik yang bertujuan memudahkan akses digital.

Menurut Jokowi, selain Palapa Ring, dalam 5 tahun terakhir pemerintah telah bekerja keras membangun konektivitas digital melalui berbagai program, misalnya menyediakan satelit multifungsi Satria, membangun menara-menara base transceiver station (BTS).

Baca juga: Ini Dia Makna Persatuan Indonesia di Balik Tol Langit “Palapa Ring”

Kemudian, menggelar program digital talent scholarship, hingga gerakan nasional literasi digital.

Pembangunan ini, kata dia, bukan hanya untuk kepentingan ekonomi, melainkan juga mempercepat pelayanan pendidikan, mempercepat pelayanan kesehatan, mendukung sinergi budaya nusantara, hingga memperkokoh persatuan dan kesatuan.

"Transformasi digital merupakan solusi cepat dan strategis untuk membawa Indonesia menuju masa depan, namun juga sangat penting menciptakan kedaulatan dan kemandirian digital," kata dia. 

Kendati demikian, Jokowi mengingatkan agar upaya transformasi digital tidak hanya menguntungkan pihak luar.

Baca juga: Jokowi: Transformasi Digital Jangan Hanya Untungkan Pihak Luar

Transformasi digital mestinya mampu mendorong tingkat komponen dalam negeri (TKDN), pemakaian produk-produk dalam negeri, hingga mendorong penguasaan teknologi digital mutakhir oleh seluruh anak bangsa.

Langkah ini harus menjadi win win solution atau menguntungkan semua pihak.

"Kita bukan bangsa yang menyukai proteksionisme, bukan, karena sejarah membuktikan bahwa proteksionisme justru merugikan. Tetapi kita juga tidak boleh menjadi korban unfair practices dari raksasa digital dunia," kata Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Nasional
Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasional
Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi 'Online' Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi "Online" Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com