Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas Harap Terapi Plasma Konvalesen Dapat Turunkan Kasus Aktif dan Kematian Covid-19 di Indonesia

Kompas.com - 11/02/2021, 16:35 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito berharap terapi plasma konvalesen dapat membantu penurunan jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia.

Dengan terapi tersebut, diharapkan pasien yang sedang menjalani perawatan dapat segera sembuh, serta mengurangi angka kematian pasien.

"Maka plasma konvalesen dan terapi lainnya yang cepat (diharap) bisa berkontribusi (pada penanganan Covid-19). Nanti dilihat, plasma konvalesen setelah uji klinis tahap 2 dan 3 selesai, sambil berjalan, kita pastikan harusnya (plasma konvalesen) punya dampak besar terhadap (penurunan) angka-angka (kasus aktif dan kematian) nasional," papar Wiku dalam Webinar yang diadakan Kementrian Riset dan Teknologi (Kementistek), Kamis (11/2/2021).

Maka dari itu Satgas Covid-19, lanjut Wiku, memastikan sistem informasi untuk pendataan para pendonor plasma konvalesen yang merupakan masyarakat penyintas Covid-19.

Pendataan tersebut dapat dilakukan melalui tiga cara yakni memanfaatkan website www.covid19.go.id, mobile aplikasi bernama Ayo Donor PMI, dan melalui rumah sakit darurat.

"Jika pendonor bisa terdata dengan baik, jadi bisa diambil langsung plasma konvalesen-nya," terang Wiku.

Baca juga: Menristek: Donor Plasma Konvalesen yang Baik Berasal dari Penyintas Covid-19 Kategori Sedang-Berat

Saat ini, Wiku menyebutkan Rumah Sakit Darurat Covid Wisma Atlet sudah menjadi bank plasma konvalesen.

Sehingga pasien di Wisma Atlet bisa ditangani dengan plasma konvalesen dengan baik, dan pasien-pasien yang sembuh dapat menjadi donor.

"Semoga pada diskusi hari ini para pakar bisa menemukan cara terbaik. Agar terapi plasma konvalesen ini evidance base dan terdistribusi dengan baik di seluruh Indonesia, terutama di kantong-kantong kasus yang jumlah (penderita Covid-19) nya banyak, yaitu di daerah Jawa, Bali, Sumatera Barat dan Sulawesi Selatan," pungkas Wiku.

Seperti diberitakan, Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla meminta para penyintas Covid-19 untuk mau menjadi donor Plasma Konvalesen.

Sebab, saat ini PMI kesulitan memenuhi permintaan plasma konvalesen yang mencapai 200 kantong perhari.

"Untuk itu kita harapkan kesediaan para penyintas Covid-19 yang memenuhi syarat untuk mau mendonasikan plasmanya. Setiap orang penyintas cukup meluangkan waktunya 40 menit mendonasikan darahnya dan itu bisa menyelamatkan 2 nyawa," ujar Kalla pada acara Aksi 1048 Donor Nasional Terapi Plasma Konvalesen BUMN di Kantor Pusat Pertamina, Jalan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Senin (8/2/2021) lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com