Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singgung Pertemuan di Hotel, Politisi Demokrat Sebut Ada Gerakan Terstruktur dan Sistematis

Kompas.com - 02/02/2021, 13:29 WIB
Tatang Guritno,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan bahwa berdasarkan keterangan saksi, mereka yang diduga sebagai dalang kudeta kepemimpinan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengadakan pertemuan di sebuah hotel.

Herzaky juga menyebutkan bahwa para saksi awalnya diajak ke Jakarta untuk dijanjikan dana bantuan bencana oleh seorang kader Partai Demokrat yang masih aktif.

Para kader yang menjadi saksi tersebut, lanjut Herzaky, percaya bahwa memang ada pertemuan resmi. Sebab, kader Partai Demokrat yang mengajak bertemu sempat aktif menjadi pengurus partai pada periode-periode sebelumnya.

Baca juga: Soal Isu Kudeta, Demokrat: Ini Bukan Aksi Baper

"Jadi agak lucu nih kalo dibilang kebetulan saja. Mereka dibawa ke hotel dengan iming-iming akan diberi bantuan bencana, bantuan Covid-19, eh sampai sana ternyata ngomong jelek soal Partai Demokrat," cerita Herzaky dihubungi Kompas.com, Selasa (2/2/2021) melalui sambungan telepon.

Herzaky menerangkan, pihaknya percaya bahwa pertemuan ini terstruktur dan sistematis.

Sebab, ada pihak-pihak yang membelikan tiket pesawat, ada yang menjemput di bandara, membiayai tiket pesawat, serta konsumsi.

"Gerakan pengambilalihan ini lucu saja, Pak Moeldoko mengatakan ini tidak sengaja atau santai, menurut kami ini kegiatannya sangat terstruktur dan sistematis," kata dia.

Baca juga: Mahfud MD Bantah Restui Moeldoko Mengudeta Kekuasaan AHY di Demokrat

Meski tidak merinci jumlahnya, namun menurut Herzaky pertemuan dilakukan dengan mengajak beberapa kader Partai Demokrat. Jumlahnya tidak sampai puluhan orang.

"Saya enggak bisa sebut berapa. Yang jelas bukan cuma 1-2 orang yang diajak, tapi ada beberapa, enggak sampai puluhan orang tapi," tutur Herzaky.

Meski tidak merinci lokasinya, namun Herzaky menyebut pertemuan dilakukan di sebuah hotel di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.

Diketahui sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko disebut terlibat dalam upaya pengambilalihan kepemimpinan di Partai Demokrat.

Baca juga: Isu Kudeta di Demokrat: Tudingan AHY dan Terseretnya Nama Moeldoko

Moeldoko menjawab tudingan yang diberikan oleh AHY dan Partai Demokrat Senin (1/2/2021) malam. Ia menyebut agar seorang pemimpin jangan mudah terbawa perasaan dan terombang ambing.

Moeldoko juga menjelaskan awal mula isu ini berkembang. Ia menyebut kerap kedatangan tamu di kantornya.

Moeldoko tak merinci tamu yang ia maksud. Namun, ia mengatakan bahwa tamu itu datang berbondong serta membicarakan banyak hal, bahkan curhat tentang situasi terkini.

Dari situlah, berkembang isu yang digulirkan Partai Demokrat. Moeldoko menduga isu tersebut berangkat dari foto-foto dirinya dengan tamu-tamu tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com