Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NU: China Berhasil Kendalikan Pandemi Covid-19, Indonesia Masih Fluktuatif

Kompas.com - 18/12/2020, 13:02 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembina Perhimpunan Dokter Nahdlatul Ulama (NU) Syahrizal Syarif menilai, Indonesia belum dapat dikatakan berhasil mengendalikan pandemi Covid-19 hingga 16 Desember 2020.

Berdasarkan pengamatannya di 6 negara berpenduduk terbesar di dunia, baru China yang berhasil mengendalikan pandemi.

"Hanya China yang praktis wabahnya terkendali. Adapun lima negara lainnya termasuk Indonesia, masuk dalam situasi wabah yang fluktuatif," kata Syahrizal dalam Webinar Forum Kesehatan Nusantara bertajuk "Vaksin Covid-19 dan Prioritas Vaksinasinya" Jumat (18/12/2020).

Baca juga: NU: Hanya 7 dari 100 Negara Teratas Dunia yang Berhasil Kendalikan Pandemi

Ia berpendapat, enam negara tersebut juga merupakan negara-negara yang menaruh harapan besar pada vaksin Covid-19.

Menyoal Indonesia, Syahrizal menilai, dari pemeriksaan spesimen per 1 juta penduduk, baru bisa mencapai 23.000 spesimen.

"Bahkan kita masih di bawah Pakistan yaitu 27.000," ujar dia. 

Menurut dia, apabila Indonesia menggunakan kapasitas uji spesimen setara India dan Brazil masing-masing 113.000 dan 120.000, kemungkinan saat ini kasus di Tanah Air sudah mencapai 3 juta kasus.

Namun, dia mengatakan bahwa Indonesia memiliki keterbatasan di dalam pemeriksaan uji spesimen.

Syahrizal menyayangkan adanya sikap pemerintah yang ingin menghemat tes spesimen.

Padahal, berdasarkan pengamatannya, Indonesia menjadi yang paling rendah uji spesimennya dari 6 negara berpenduduk terbesar di dunia,

"Saya kira tidak pas saat ini, di mana ketika saat kita berada dalam situasi pemeriksaan spesimen masih rendah. Apalagi kalau kita tahu positivity rate-nya dari spesimen yang diperiksa berapa yang positif, itu juga positivity rate-nya masih sangat tinggi di atas 15 persen, bahkan dilaporkan 18 persen," papar dia.

Baca juga: Pandemi Belum Berakhir, Bagaimana Perekonomian Indonesia pada 2021?

Jika diurutkan dari enam negara penduduk terbesar di dunia per 16 Desember 2020, China terdaftar telah melakukan uji spesimen per satu juta penduduk sebanyak 111.000, India 113.000, Amerika Serikat 677.000, Indonesia 23.000, Pakistan 27.000, dan Brazil 120.000.

Sebelumnya, Ketua Satuan Tigas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo meminta dinas kesehatan masing-masing provinsi, kabupaten, dan kota menghemat pengadaan tes usap (swab PCR).

Ia mengatakan, pengadaan tes usap semestinya mengacu pada ketentuan Badan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni 1.000 orang per 1 juta penduduk dalam 1 pekan.

Rencana tersebut ia utarakan karena di lapangan ditemukan provinsi yang dalam sepekan jumlah tes usapnya melebihi ketentuan WHO.

Baca juga: Tes Usap Covid-19 Diminta Dihemat, Satgas: Bisa Diprioritaskan untuk Kontak Erat

Menurut dia, semestinya pengadaan tes usap yang terpenting memenuhi standar WHO dan sisanya dihemat untuk mengantisipasi wabah Covid-19 yang belum diketahui kapan akan selesai.

“Mungkin sekitar 7.000-10.000 per pekan (di tiap provinsi), tetapi kenyataannya DKI hari ini sudah mencapai 90 (90.000) pemeriksaan. Ini tolong harus ada asas penghematan. Jangan dihamburkan pemeriksaan yang tidak sesuai dengan target yang ada,” kata Doni dalam rapat koordinasi penanganan Covid-9 secara virtual, minggu (13/12/2020) malam.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

Nasional
Kemenag Ingatkan Jemaah Haji Dilarang Bentangkan Spanduk dan Bendera di Arab Saudi

Kemenag Ingatkan Jemaah Haji Dilarang Bentangkan Spanduk dan Bendera di Arab Saudi

Nasional
Imigrasi Tangkap DPO Penyelundupan Manusia, Kerjasama dengan Istri Pelaku

Imigrasi Tangkap DPO Penyelundupan Manusia, Kerjasama dengan Istri Pelaku

Nasional
Canangkan Gerakan Literasi Desa, Wapres Ingin SDM Indonesia Unggul

Canangkan Gerakan Literasi Desa, Wapres Ingin SDM Indonesia Unggul

Nasional
DPR Sentil Kemendikbud yang Bilang Pendidikan Tinggi Tidak Wajib: Orang Miskin Dilarang Kuliah? Prihatin

DPR Sentil Kemendikbud yang Bilang Pendidikan Tinggi Tidak Wajib: Orang Miskin Dilarang Kuliah? Prihatin

Nasional
Respons Istana Soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P: Presiden Selalu Menghormati

Respons Istana Soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P: Presiden Selalu Menghormati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com