Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Penguatan Budaya Bahari Jadi Fokus Utama Peringatan Hari Nusantara 2020

Kompas.com - 13/12/2020, 14:07 WIB
Alek Kurniawan,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Guna meningkatkan perekonomian negara, bangsa Indonesia harus bisa memaksimalkan budaya bahari dan pengelolaan ekonomi, termasuk ekonomi maritim yang terintegrasi.

Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukan) Mahfud MD pada peringatan Hari Nusantara 2020 secara virtual, Minggu (13/12/2020).

“Tantangan yang paling krusial bagi pembangunan politik dan ekonomi Indonesia adalah membangkitkan kekuatan ketahanan industri maritim sehingga pembangunan ekonomi berbasiskan pada potensi kelautan dapat semakin diwujudkan,” ujar Presiden Jokowi sesuai rilis yang diterima Kompas.com.

Dalam sambutan tertulis tersebut, Presiden juga menegaskan bahwa ada tiga potensi dasar yang bisa dikembangkan sebagai basis pembangunan ekonomi maritim, yakni potensi wisata bahari, perikanan, dan perhubungan.

Semua komponen bangsa harus terlibat dalam pengembangan potensi ini sehingga pembangunan ekonomi bisa dilakukan secara terintegrasi.

“Ekonomi yang lebih terintegrasi akan makin meneguhkan dan mengukuhkan ikatan bangsa sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” ujar Jokowi.

Perlu diketahui, peringatan Hari Nusantara 2020 dilakukan secara hybrid, yakni offline dan online karena mempertimbangkan situasi pandemi Covid-19. Peringatan secara offline dilakukan di Econvention Ancol, Jakarta dengan diikuti sedikit peserta dan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

Dalam kesempatan sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyampaikan bahwa sebagai negara kepulauan, Indonesia belum memanfaatkan potensi sumber daya laut secara optimal.

“Untuk itu, ke depannya, kebijakan pemerintah akan fokus pada pengembangan dan pemanfaatan sumber daya maritim secara terintegrasi. Salah satunya, penguatan budaya bahari melalui pemanfaatan teknologi digital, khususnya bagi generasi milenial sebagai implementasi Deklarasi Djuanda,” ujar Luhut.

Kemudian, lanjutnya, perlu juga pemanfaatan teknologi digital secara meluas dan terintegrasi untuk peningkatan ekonomi maritim Indonesia serta pengarusutamaan ekonomi maritim sebagai penggerak ekonomi nasional.

“Peringatan Hari Nusantara ini juga menjadi momentum untuk mempertebal semangat persatuan dan kesatuan Indonesia. Jangan pernah lari dari situ,” kata Menko Maritim.

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate selaku Ketua Pelaksana Peringatan Hari Nusantara 2020 juga memberikan sambutan secara offline di Econvention Ancol.

Ia mengatakan bahwa Indonesia harus melakukan akselerasi digital untuk mewujudkan dan mempercepat pembangunan ekonomi maritim.

“Pemanfaatan internet dari hulu ke hilir, khususnya kegiatan ekonomi digital untuk mendukung aktivitas ekonomi maritim akan mempercepat perwujudan Indonesia sebagai poros maritim dunia,” kata Menkominfo.

Hingga saat ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) telah mengupayakan akselerasi percepatan digital dari hulu hingga hilir, di antaranya penyediaan Wi-Fi untuk 13.011 fasilitas layanan kesehatan di seluruh Tanah Air yang akan diselesaikan hingga akhir tahun ini.

Halaman:


Terkini Lainnya

Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Nasional
Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Nasional
Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Nasional
MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasional
Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Nasional
Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Nasional
CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

Nasional
Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum 'Move On'

Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum "Move On"

Nasional
CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

Nasional
Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada 'Stabilo KPK'

Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada "Stabilo KPK"

Nasional
CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

Nasional
MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com