Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Jokowi Akan Sulit Ambil Keputusan Strategis jika Posisi Menteri Dibiarkan Kosong

Kompas.com - 08/12/2020, 16:54 WIB
Tsarina Maharani,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Media Survei Nasional (Median) Rico Marbun berharap Presiden Joko Widodo tidak terlalu lama membiarkan kekosongan dua kursi menteri di Kabinet Indonesia Maju.

Menurut Rico, hal itu akan menyulitkan Jokowi dalam mengambil keputusan strategis.

"Tentu kalau berlama-lama pasti kurang baik, karena sulit mengambil keputusan-keputusan yang sifatnya strategis," ujar Rico saat dihubungi, Selasa (8/12/2020).

Baca juga: 2 Menteri Tersangka Korupsi, Presiden Diminta Segera Reshuffle Kabinet

Dua kursi menteri yang saat ini kosong yaitu Menteri Kelautan dan Perikanan dan Menteri Sosial. Kekosongan terjadi setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Edhy Prabowo dan juliari Batubara sebagai tersangka kasus dugaan korupsi.

Hingga saat ini, Jokowi belum menunjuk pengganti mereka. Untuk sementara, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo ditunjuk sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan Ad Interim.

Sedangkan, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy sebagai pelaksana tugas Mensos.

Baca juga: Politisi PKB Prediksi Jokowi Akan Reshuffle Kabinet setelah Pilkada

Rico mengatakan, penetapan tersangka terhadap dua menteri itu menambah daftar pekerjaan rumah yang harus diselesaikan pemerintahan Jokowi.

Adapula soal penanganan pandemi Covid-19 dan kasus bentrok antara polisi dan simpatisan pemimpin FPI Rizieq Shihab yang menyebabkan enam orang tewas.

"Ini semua kalau tidak dikelola dengan baik ujungnya adalah krisis politik dan sosial," kata dia.

Baca juga: Reshuffle Kabinet Dinilai Urgen Setelah 2 Menteri Jadi Tersangka

Terkait posisi menteri, Rico mengatakan presiden harus bersikap adil agar situasi politik tetap terjaga. Menurutnya, pengganti Edhy dan Juliari harus memiliki latar belakang yang sama, baik dari partai politik maupun profesional.

"Di luar pertimbangan kompetensi, pilihannya harus dua posisi yang ditinggal sama-sama profesional atau sama-sama dari parpol. Jadi parpol dapat atau tidak sama sekali," ucap Rico.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Nasional
Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com