Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas: Protokol Kesehatan Tetap Harus Diterapkan, Meski Vaksin Sudah Ada

Kompas.com - 03/11/2020, 22:59 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyatakan, pemerintah dan masyarakat harus tetap mengedepankan protokol kesehatan meskipun nantinya vaksin Covid-19 sudah disuntikkan.

"Kehadiran vaksin adalah angin segar untuk kita semua. Tapi hingga vaksin siap bahkan meskipun vaksin sudah ada dan siap, kita pastikan masyarakat dan pemerintah harus selalu mematuhi protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan primer," kata Wiku lewat kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (4/11/2020).

Ia menambahkan saat ini pemerintah telah menyiapkan peta jalan pengadaan, distribusi, dan penyuntikkan vaksin ke masyarakat. Pemerintah juga telah menyusun kelompok masyarakat prioritas yang akan disuntikkan vaksin Covid-19.

Baca juga: Satgas Sebut Banyak Pemda Kian Lengah Tangani Covid-19

Selain itu, Wiku mengatakan, pemerintah juga tengah menyiapkan SDM yang dibutuhkan untuk proses vaksinasi Covid-19.

"Jejaring layanan untuk menjamin alur distribusi juga telah disusun dengan melibatkan lintas sektor," kata Wiku.

"Pemerintah juga mengkaji hal-hal penting lainnya dalam persiapan vaksinasi secara nasional untuk memastikan keamanan dan ketersediaan serta mekanisme penyuntikan vaksin dengan melibatkan pendapat dari berbagai elemen baik lintas kementerian dan lembaga," lanjut dia.

Adapun saat ini pemerintah telah mendapatkan komitmen pengadaan vaksin dari tiga perusahaan farmasi asal Cina yakni Sinovac, Sinopharm, dan CanSino. 

Sementara itu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyatakan, Indonesia akan memiliki vaksin pada Desember 2020.

"Tentu untuk menghilangkan (Covid-19) kita harus menunggu obat dan vaksinnya. Vaksin pertama akan masuk di Indonesia pada awal Dessember 2020, mudah-mudahan bisa lebih cepat," ungkapnya dalam kesempatan launching Bangga Buatan Indonesia Kemendag, Rabu (16/9/2020).

Baca juga: Antisipasi Lonjakan Pasien Covid-19, Pemerintah Minta RS Siapkan Tenda Darurat

Ia menjelaskan, jika berjalan sesuai rencana maka di akhir tahun sudah bisa tersedia vaksin di Indonesia yang jumlahnya 30 juta-40 juta vaksin Covid-19.

"Maka critical time kita adalah dua bulan ke depan, san setelah itu nanti kuartal I tahun depan keadaan jadi semakin baik," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apapun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apapun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com