JAKARTA, KOMPAS.com - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Donny Gahral Adian mengimbau para buruh dan mahasiswa yang menolak UU Cipta Kerja untuk melakukan aksi unjuk rasa secara tertib.
Donny menyesalkan sikap sejumlah demonstran yang melakukan kekerasan dan merusak fasilitas umum.
"Pemerintah menyesalkan telah terjadi vandalisme. Karena yang rugi bukan siapa-siapa tapi rakyat juga. Membakar halte dan sebagainya itu kan dipergunakan oleh rakyat," kata Donny saat dihubungi Kompas.com, Kamis (8/6/2020) malam.
Baca juga: Soal Aksi Mahasiswa di Istana, YLBHI Ingatkan Polisi Itu Hak Konstitusional
Donny mengatakan, demonstrasi adalah ekspresi dalam berdemokrasi. Maka ada nilai yang harus diperhatikan.
"Jadi ya silakan demo tertib, aman, damai, jaga protokol kesehatan. Tapi kalau seperti ini pemerintah menyesalkan dan mengimbau ke depannya demo bisa lebih tertib lagi," kata dia.
Saat ditanya soal sejumlah aparat kepolisian yang juga tertangkap kamera melakukan kekerasan terhadap demonstran, Donny membelanya dan menyebut hal itu sudah sesuai dengan protap.
"Saya kira aparat sudah punya protap yang jelas dalam penanganan demonstrasi. Kalau memang tidak sesuai dengan aturan yang ada tentu saja ada tindakan. Ada protap-nya dari tahap paling awal sampai kemudian terjadi eskalasi," kata dia.
Baca juga: Buruh Minta Polisi Hentikan Provokasi dan Kekerasan ke Demonstran
Adapun terkait tuntutan demonstran agar Presiden Joko Widodo menerbitkan perppu untuk mencabut UU Cipta Kerja, Donny menyebut hal itu belum menjadi pertimbangan pemerintah.
"Sampai saat ini sih belum ada pertimbangan untuk itu. Itu baru suara dari kelompok masyarakat tapi dari pemerintah belum ada," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.