JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan, sikap radikal sedianya bermakna positif jika dimaknai sebagai sikap seseorang yang berusaha keras mencari kebenaran hingga ke akarnya dan memperjuangkannya.
Kendati demikian, radikal sering kali dimaknai negatif, terutama ketika dikaitkan dengan politik.
Ketika sudah menjadi radikalisme golongan, kata dia, tindakan tersebut menjadi negatif dan harus dilawan.
"Sikap radikal ini sebetulnya positif, tapi ketika dilabeli -isme sering dimaknai tidak baik apalagi jika dikaitkan dengan politik dan faktanya radikalisme di kampus itu ada sehingga itu jadi tanggung jawab kita semua untuk membentengi dengan jiwa bela negara," kata Muhadjir dalam saat menjadi pembicara pada Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) 2020 Universitas Abdurrab Pekanbaru, melalui keterangan tertulis, Kamis (3/9/2020).
Baca juga: Kepala BNPT: 1.200 WNI di Irak dan Suriah Terpengaruh Propaganda Radikal di Medsos
Untuk itu, ia meminta kampus menggencarkan program bela negara demi memberantas benih radikalisme.
Ia menilai, mahasiswa merupakan ujung tombak dalam upaya membela negara.
Oleh sebab itu, ia mengatakan, pendidikan bela negara di lingkungan kampus harus diperkuat untuk membentengi mahasiswa agar tidak mudah terpengaruh oleh radikalisme yang dapat mengancam keutuhan NKRI.
"Inilah pentingnya bela negara untuk mencegah radikalisme. Radikalisme apa saja. Caranya dengan melatih kepemimpinan, baik mandiri maupun berkelompok," kata Muhadjir.
Ia pun mengingatkan bahwa menjadi seorang mahasiswa selain harus memiliki jiwa bela negara juga harus memiliki keberanian.
Baca juga: BP2MI Diminta Gandeng BNPT Bekali Calon Pekerja Migran soal Terorisme dan Radikalisme
Muhadjir mengatakan, berani untuk keras terhadap diri sendiri sehingga terbentuk mental dan jiwa kepemimpinan.
"Bersikap keras pada diri sendiri adalah prasyarat kalau kita ingin berhasil dalam kehidupan dan menjadi pemimpin," ucap Muhadjir.
"Saat kita bisa menghindarkan diri dari pengaruh negatif terutama yang mengarah pada sikap radikal dan intoleran bahkan sampai ekstrim melakukan tindakan kekerasan, maka kita juga akan bisa menyelamatkan Indonesia dari berbagai ancaman," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.