Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daerah dengan Kasus Tinggi Diminta Tingkatkan Intervensi Penanganan Covid-19

Kompas.com - 27/06/2020, 18:11 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, baru-baru ini pihaknya meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) daerah untuk meningkatkan intervensi penanganan Covid-19 di daerah masing-masing. Khususnya, bagi daerah dengan kasus penularan Covid-19 yang masih tinggi.

"Kami menyampaikan kepada Dinkes daerah bahwa ini harus dilakukan intervensi yang lebih cepat lagi," ujar Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu (27/6/2020).

Baca juga: UPDATE 27 Juni: Bertambah 1.385, Kini Ada 52.812 Kasus Covid-19 di Indonesia

 

"Ini bukan hanya terkait dengan banyaknya kasus, tetapi juga terkait dengan tingginya jumlah kasus per 100.000 orang yang kemudian bisa direpresentasikan sebagai tingkat risiko ancaman tertular," lanjutnya, menjelaskan.

Menurut Yuri, tingginya kasus Covid-19 di sejumlah daerah disebabkan masih ada sumber penularan masih berada di tengah-tengah masyarakat.

Sumber itu yakni, beberapa orang yang terinfeksi Covid-19 dan berpotensi menular, tetapi tidak melakukan isolasi secara baik.

Mereka juga tidak melakukan upaya untuk kemudian menjaga orang lain agar tidak tertular dengan menggunakan masker yang benar.

Baca juga: Kasus Baru Covid-19 Tersebar di 30 Provinsi, Jawa Timur Bertambah 277 Kasus

 

Kemudian, masih banyak masyarakat yang tidak melindungi dirinya sendiri dengan cara menjaga cara dan menggunakan masker serta mencuci tangan.

"Ini beberapa kendala yang kami dapatkan. Oleh karena itu kembali lagi permasalahan memutuskan rantai penularan ini adalah permasalahan yang berada di tengah-tengah masyarakat," tutur Yuri.

"Ini tidak boleh kita lihat sebagai permasalahan yang ada di rumah sakit saja. Untuk saudara kita yang terinfeksi dan kemudian mengalami keluhan gejala sakit dan dirawat di rumah sakit ini relatif lebih aman untuk orang lain karena terisolasi dari lingkungannya," jelas Yuri. 

Baca juga: 1.385 Kasus Baru Covid-19, Rekor Penambahan Tertinggi di Indonesia

Sebaliknya, individu yang terinfeksi Covid-19 dan berada ditengah masyarakat dan tidak melakukan isolasi mandiri secara baik yang kemudian akan menyebabkan penambahan kasus secara terus-menerus.

Yuri mengingatkan bahwa sampai saat ini vaksin untuk Covid-19 masih belum ditemukan.

"Oleh karena itu mari kita bersama-sama untuk bisa menerapkan protokol kesehatan sebagai pedoman, agar kita aman dari kemungkinan tertular, agar orang yang terinfeksi ini juga bisa aman terhadap penularan ke orang lain," tegas Yuri.

"Sama-sama kita pahami bahwa penularan ini bisa terjadi di mana-mana termasuk di rumah kita sendiri. Oleh karena itu mari menjaga jarak, mencuci tangan secara teratur, menggunakan masker dengan benar, dan kemudian membersihkan diri sebelum berinteraksi dengan anggota keluarga di rumah, " tambahnya.

Baca juga: Pemerintah: Tak Pakai Masker, Faktor Utama Kasus Baru Covid-19

 

Sebelumnya, Yurianto mengatakan, masih ada penambahan 1.385 kasus baru pasien positif Covid-19 hingga Sabtu.

Jumlah ini didapatkan dari hasil pemeriksaan terhadap 21.589 spesimen dalam 24 jam terakhir.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DKPP Terima 233 Pengaduan Pemilu dalam 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 233 Pengaduan Pemilu dalam 4 Bulan Terakhir

Nasional
Prabowo: Beri Kami Waktu 4 Tahun untuk Buktikan ke Rakyat yang Tak Pilih Kita

Prabowo: Beri Kami Waktu 4 Tahun untuk Buktikan ke Rakyat yang Tak Pilih Kita

Nasional
Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Nasional
BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Nasional
Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Nasional
Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Nasional
PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

Nasional
Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Nasional
Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Nasional
 Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Nasional
PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

Nasional
Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Nasional
Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Nasional
Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com