JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali mengadakan hari bebas kendaraan atau car free day di masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi pada (21/6/2020).
Kegiatan itu kembali diadakan setelah sejak 15 Maret ditiadakan dalam rangka pencegahan penularan virus corona atau Covid-19.
Car free day pada masa PSBB transisi digelar mulai pukul 06.00 WIB hingga 10.00 WIB dan hanya diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin berolahraga.
Ibu hamil, anak-anak di bawah sembilan tahun, dan lansia dilarang.
Baca juga: Ketua DPRD DKI Minta Car Free Day Ditinjau Ulang karena Banyak Pelanggaran Protokol Kesehatan
Namun, sudah tepatkan langkah pemerintah kembali membuka car free day di saat pandemi Covid-19 masih melanda Indonesia?
Ahli epidemiologi dari Universitas Indonesia Pandu Riono menilai, car free day boleh kembali dibuka asalkan masyarakat tetap memperhatikan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
"Memang keuntungan car free day itu apa? olahraga di tempat terbuka, luas, dua jalan besar di ibu kota dipakai. Nah itu mengurangi risiko penularan kalau (olahraga) di tempat terbuka," kata Pandu kepada Kompas.com, Senin (22/6/2020).
Olahraga di tempat terbuka akan semakin aman dari Covid-19 apabila semua masyarakat menggunakan masker, tidak membuat kerumunan dan tetap menjaga jarak satu sama lain.
Baca juga: Ahli Epidemiologi: Car Free Day Boleh Kembali Dibuka dengan Protokol Kesehatan
Pemerintah juga diharapkan menyediakan fasilitas penunjang penerapan protokol kesehatan, misalnya tempat cuci tangan.
"Memang susah menjaga jarak. Susah sekali, asal mereka mengurangi kerumunan. Semuanya berolahraga, semuanya jalan, semuanya naik sepeda," ujar dia.
Selain penerapan protokol kesehatan, Pandu juga berharap pemerintah bisa memberikan motivasi dan edukasi agar masyarakat bisa lebih memahami cara menerapkan protokol kesehatan.
Motivasi dan edukasi harus dilakukan dengan kreatif agar menimbulkan semangat masyarakat yang menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Baca juga: Data Pemprov DKI, Sekitar 40.000 Orang Datang ke Car Free Day 21 Juni
"Jadi orang lama-lama terbiasa, oh begini jaga jarak. Coba disuruh jaga jarak jalan kaki, orang bingung, saat jalan kaki jaga jarak bagaimana. Kalau ada contohnya bagus sekali," ungkap dia.
Pandu juga menyarankan agar selama pandemi virus corona, sebaiknya melarang keberadaan masyarakat yang berjualan.
Sebab, masyarakat yang berjualan akan menimbulkan kerumunan dan meningkatkan potensi penularan Covid-19.