Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Sebut Daerah yang Menerapkan New Normal Harus Kondusif

Kompas.com - 22/06/2020, 12:15 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, daerah yang akan menerapkan tatanan normal baru harus dipastikan kondusif.

Kondusif yang dimaksud adalah daerah tersebut sudah siap menjalankan protokol kesehatan yang ketat untuk memulai aktivitas ekonominya.

"Daerah yang akan memulai aktivitas ekonomi dalam tatanan normal baru harus dipersiapkan dengan baik," ujar Ma'ruf saat membuka acara Penganugerahan Lomba Inovasi Daerah Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman Covid-19 Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Senin (22/6/2020).

"Wilayahnya harus dipastikan kondusif selain kegiatan ekonominya harus dijalankan dengan protokol kesehatan yang ketat,"lanjut Ma'ruf.

Baca juga: Bamsoet Sebut New Normal Jadi Jalan Keluar Resesi Ekonomi

Dalam mempersiapkan kehidupan baru, kata dia, terdapat syarat-syarat yang dikeluarkan organisasi kesehatan dunia (WHO).

Hal tersebut dikeluarkan supaya tatanan normal baru yang produktif tetapi aman Covid-19 bisa terlaksana.

Syarat tersebut adalah penularan virus yang sudah terkendali, dengan rasio penyebaran (Ro) dalam satu wilayah di bawah satu selama dua minggu berturut-turut.

"Kemudian, tersedianya layanan dan sistem kesehatan untuk menangani kasus Covid-19 baru dan kemampuan melakukan pelacakan dengan kecukupan jumlah pelaksanaan testing," kata Wapres Ma'ruf Amin.

Selain itu, perubahan perilaku masyarakat dalam kondisi tatanan baru juga menjadi suatu hal yang tidak bisa ditawar lagi.

Baca juga: Persiapkan Kompetensi Ilmu Data Science untuk Hadapi New Normal

Perubahan perilaku tersebut adalah dengan melaksanakan protokol kesehatan secara ketat dalam setiap kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat.

Antara lain, kewajiban untuk memakai masker, physical distancing, selalu mencuci tangan, dan berperilaku hidup sehat.

"Tentu, untuk menerapkan ini semua kedalam kegiatan ekonomi membutuhkan inovasi dan terobosan agar tatanan normal baru produktif dan aman Covid-19 dapat terlaksana," kata dia.

Oleh karena itu, inovasi setiap daerah pun dibutuhkan dalam rangka mempersiapkan tatanan baru tersebut.

Menurut dia, inovasi akan menjadi kunci keberhasilan dari suatu daerah agar aman dari Covid-19 tetapi tetap produktif.

Baca juga: Tips Mengelola Uang untuk Single Parents di Era New normal

Wapres Ma'ruf Amin pun menghargai insiatif Kemendagri untuk memperkuat kesiapan daerah memasuki tatanan normal baru dengan menggelar lomba inovasi daerah dalam tatanan normal baru tersebut.

"Semua inovasi ini merupakan sumbangan bagi daerah dan sektor ekonomi lain untuk dapat segera menyiapkan tatanan normal baru produktif dan aman Covid-19," kata dia.

Beberapa sektor yang dilombakan sebagai inovasi tersebut, antara lain sektor pasar tradisional, pasar modern, wisata, hotel, restoran, pelayanan terpadu satu pintu (PTSP), dan transportasi umum.

Setiap daerah yang berhasil juara baik di setiap sektor, klaster, dan pemenang favorit mendapatkan hadiah sebesar Rp 3 miliar bagi juara 1, Rp 2 miliar bagi juara 2, dan Rp 1 miliar bagi juara 3.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com