Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Micro Farming Terintegrasi Bisa Bantu Masyarakat Terdampak Covid-19

Kompas.com - 05/06/2020, 07:55 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Staf Khusus (stafsus) Wakil Presiden (Wapres) Lukmanul Hakim mengatakan, bantuan untuk mengurangi dampak pandemi Covid-19 bagi masyarakat perlu disinergikan dengan berbagai potensi melalui program stimulus.

Menurutnya, salah satu yang dapat dicoba adalah micro farming, yaitu pertanian keluarga dengan memanfaatkan lahan terbatas di pekarangan atau sekitar rumah dengan budidaya pertanian produktif.

"Micro farming tidak hanya untuk konsumsi keluarga saja, tetapi juga dapat menjadi sumber penghasilan keluarga sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidup dasar dan kehidupannya," ungkapnya.

Lukman mengatakan itu saat meninjau lahan dan kandang peternakan Dompet Dhuafa di Bogor, Sabtu (30/5/2020).

Stafsus Wapres Bidang Ekonomi dan Keuangan ini mengatakan, secara bertahap micro farming telah diterapkan dan akan segera melaporkan gagasan ini kepada Wapres.

Baca juga: Sambut “New Normal”, Dompet Dhuafa Pasang Tempat Cuci Tangan di Fasilitas Umum

Meski budidaya dilakukan secara mikro, sebutnya, namun ekonomi keluarga tetap dipertimbangkan.

"Setidaknya setiap keluarga bisa mendapatkan penghasilan Rp 1,5 juta per bulan," imbuh Stafsus yang juga Ketua Umum Arus Baru Indonesia (ARBI) tersebut.

Untuk itu, lanjutnya, budidaya yang dikembangkan pada skala keluarga harus berupa komoditas yang memiliki nilai ekonomi tinggi.

Lukman mencontohkan, seperti budidaya udang vaname air tawar di kolam plastik, budidaya lobster, budidaya ikan kolam bioflok, budidaya ayam kampung, dan budidaya sayuran di pekarangan rumah.

"Masih banyak budidaya yang dapat dikembangkan, disesuaikan potensi lokal masing-masing," ujar Lukman seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Baca juga: Pandemi, Dompet Dhuafa Beri Layanan Kesehatan Cuma-cuma

Dengan begitu, gagasan ini dapat menjadi program nasional yang dapat diterapkan secara lebih luas di Indonesia.

Pasokan yang terintegrasi dengan pasar

Adapun, dalam peninjauan lahan dan kandang Dompet Dhuafa Bogor tersebut, Lukman menawarkan solusi program micro farming agar produktif dengan konsep integrated farming.

Dia menjelaskan, konsep micro farming perlu dibuat model bisnis dan rantai pasoknya secara terintegrasi sehingga produk keluarga dapat terserap pasar dengan baik.

Menurutnya, implementasinya dapat mengoptimalkan peran RT/RW dan komunitas setempat dan berjejaring dengan substitusi rantai pasok lainnya.

Selain itu, dari segi permodalan, menurut Lukman, dapat diperoleh dari dana bantuan atau dana produktif bergulir.

Baca juga: Dompet Dhuafa: Di Tengah Pandemi, Antusias Kemanusiaan Masyarakat Indonesia dalam Tren Positif

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com