Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Ma'ruf Amin Belum Putuskan Tambah Stafsus atau Tidak

Kompas.com - 16/04/2020, 15:04 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah alokasi staf khusus wakil presiden ditambah dari delapan menjadi 10 orang.

Namun, mengenai apakah Wakil Presiden Ma'ruf Amin akan menambah jumlah staf khususnya, hal itu tergantung kepada Ma'ruf Amin sendiri.

"Tentang kebutuhannya, sangat bergantung dengan Wakil Presiden sendiri ya," ujar Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi kepada wartawan, Kamis (16/4/2020).

"Diserahkan ke Pak Wapres ya, apakah menggunakan kewenangan itu atau tidak," lanjut dia.

Baca juga: Ubah Perpres, Jokowi Bolehkan Maruf Amin Punya 10 Staf Khusus

Menurut Masduki, saat ini kerja-kerja Wapres Ma'ruf Amin dapat ditangani dengan baik oleh delapan staf khusus yang ada.

"Selama ini sudah berjalan cukup baik," ujar dia.

Sementara itu, mengenai apakah ke depannya Wapres Ma'ruf Amin berencana menambah staf khususnya lagi, Masduki mengatakan, hingga saat ini belum ada pembicaraan ke arah sana.

"Dalam kondisi yang seperti ini, Wapres belum mengajak berdiskusi. Biasanya Wapres mengajak diskusi, tapi ini belum," kata Masduki.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengubah Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 56 Tahun 2020 Tentang Perubahan Ketiga Atas Perpres Nomor 17 Tahun 2012 tentang Utusan Khusus Presiden, Staf Khusus Presiden dan Staf Khusus Wakil Presiden.

Dalam Perpres itu tercantum, staf khusus Wapres terdiri paling banyak 10 orang yang tercantum dalam Pasal 36 ayat 2 Perpres Nomor 55 tahun 2020

Baca juga: AHY Tunjuk Anak Maruf Amin Jadi Wasekjen Partai Demokrat

Saat ini, Wapres Ma'ruf Amin telah memiliki staf khusus sebanyak delapan orang dalam menjalankan tugas- tugasnya.

Mereka, yakni Stafsus Wapres bidang Reformasi Birokrasi Mohamad Nasir, Stafsus Wapres Bidang Hukum Arinanto.

Stafsus Wapres bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi, bidang Politik dan Hubungan Antarlembaga Robikin Emhas, dan bidang Umum Masykuri Abdillah.

Kemudian, Stafsus Wapres bidang Infrastruktur dan Investasi Sukriansyah S Latief, bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah Muhammad Imam Aziz, serta bidang Ekonomi dan Keuangan Lukmanul Hakim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com