Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibunda Jokowi Wafat, Menkominfo Imbau Masyarakat Kirim Doa dari Rumah

Kompas.com - 26/03/2020, 06:16 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Plate mengimbau masyarakat untuk tidak berkerumun dalam menghadiri pemakaman almarhumah Sudjiatmi Notomihardjo.

Masyarakat diminta mengirimkan doa untuk almarhumah Ibunda Presiden Joko Widodo itu.

"Disampaikan bahwa musibah ini ditangani secara internal dalam keluarga. Dan disarankan masyarakat mendoakan dari tempat masing-masing sehubungan dengan pandemi Covid-19," ujar Johnny Plate kepada Kompas.com, Rabu (25/3/2020).

Baca juga: Ketua DPR Mengenang Senyum dan Kesederhanaan Ibunda Jokowi

Dia pun menuturkan, para menteri Kabinet Indonesia Maju juga diminta untuk mendoakan almarhumah dari Jakarta.

"(Kami) disarankan tetap fokus bekerja, khususnya dalam menangani masalah Covid- 19 baik masalah medis maupun dampak non medis," tutur Johnny.

Sebelumnya, Tenaga Ahli Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Ali Mochtar Ngabalin mengatakan prosesi pemakaman almarhumah Sudjiatmi Notomihardjo akan digelar mulai pukul 13.00 WIB, Kamis (26/3/2020).

"Insya Allah kalau tidak ada perubahan akan dimakankan pukul 13.00 WIB," ujar Ngabalin, Rabu (25/3/2020).

Baca juga: Prosesi Pemakaman Ibunda Jokowi Digelar Kamis Siang

Dalam keterangan tersebut, diinformasikan bahwa jenazah almarhumah Ibunda Presiden Joko Widodo itu akan dimakamkan di Pemakaman Keluarga Mundu, yang berada di Selokaton, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Adapun jenazah disemayamkan di rumah duka yang beralamat di Jl.Pleret Raya 9A, Banyuanyar, Solo

Diberitakan, Ibunda Presiden Joko Widodo, Sujiatmi Notomiharjo meninggal dunia pada pukul 16.45 WIB, Rabu (25/3/2020).

Sujiatmi yang meninggal di usia 77 tahun menghembuskan nafas terakhir di RS TNI Slamet Riyadi, Solo.

Almarhumah meninggalkan empat anak, sembilan cucu dan tiga cicit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Nasional
Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Nasional
Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Nasional
PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

Nasional
Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Nasional
Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Nasional
 Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Nasional
PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

Nasional
Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Nasional
Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Nasional
Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Nasional
 Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Nasional
PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

Nasional
PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

Nasional
Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com