Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penghargaan Antikorupsi Novel jadi Motivasi bagi Pegawai KPK

Kompas.com - 12/02/2020, 14:13 WIB
Ardito Ramadhan,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wadah Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (WP KPK) ikut bangga dengan penghargaan antikorupsi yang diterima penyidik KPK Novel Baswedan dari Perdana International Anti-Corruption Champion Foundation (PIACCF) di Malaysia, Selasa (11/2/2020) kemarin.

Ketua WP KPK Yudi Purnomo mengatakan, penghargaan yang diraih Novel akan jadi inspirasi bagi pegawai KPK lainnya untuk melawan korupsi.

"Pegawai KPK akan menjadikan penghargaan kepada Bang Novel sebagai motivasi dan inspirasi untuk tetap gigih memberantas korupsi apapun yang menjadi penghalang," kata Yudi dalam keterangan tertulis, Rabu (12/2/2020).

Baca juga: Terima Penghargaan Antikorupsi di Malaysia, Novel: Ini Penghormatan bagi Semua yang Berjuang Berantas Korupsi

Yudi menuturkan, penghargaan yang diterima Novel merupakan apresiasi atas jasa-jasa mereka yang telah bekerja keras, berani, dedikasi tinggi dan berkomitmen memberantas korupsi.

"Padahal, perjuangan itu harus berhadapan dengan risiko berat karena melawan koruptor merupakan perjuangan yang tak mudah. Mereka yang korup sebagian besar memiliki banyak uang, jaringan, punya kekuasaan dan kewenangan," ujar Yudi.

Yudi menambahkan, Novel juga mendedikasikan penghargaan tersebut bagi semua pihak yang turut serta dalam pemberantasan korupsi di Indonesia.

Baca juga: Soal Rekonstruksi Kasus Novel, KPK: Kami Yakin Polisi Punya Strategi

"Termasuk mereka yang telah berjuang melawan upaya pelemahan KPK ketika UU KPK direvisi," kata Yudi.

Diketahui, PIACCF merupakan organisasi yang didirikan untuk mendukung pegawai lembaga antikorupsi yang menjadi target atau yang terancam jiwa, keselamatan, atau kehormatannya, karena memiliki komitmen dalam penyidikan dan pemberantasan korupsi.

Selain Novel, penghargaan tersebut juga diberikan kepada Kevin Anthony Morais, penuntut pada Suruhanjaya Pencegahan Rasuah Malaysia, yang terbunuh pada tahun 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com