Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stafsus Jokowi: Menkumham Bisa Copot Bawahannya Tanpa Izin Presiden

Kompas.com - 31/01/2020, 12:17 WIB
Ihsanuddin,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Staf Khusus Presiden Bidang Hukum Dini Shanti Purwono menanggapi langkah Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly yang mencopot Ronny Sompie dari jabatan Dirjen Imigrasi.

Dini menegaskan bahwa langkah tersebut merupakan kewenangan penuh Yasonna sebagai Menkumham.

Oleh karena itu, Yasonna tak harus berkonsultasi atau meminta izin Presiden Joko Widodo sebelum melakukan pencopotan.

"Karena Menkumham bisa saja mencopot siapapun dalam jajarannya tanpa harus berkonsultasi atau minta izin dulu ke Presiden," kata Dini saat dihubungi, Jumat (31/1/2020).

Baca juga: Yasonna Laoly Siap Mundur dari Jabatan Menkumham, Jika...

Kendati demikian, Dini mengaku tidak tahu apakah Yasonna sudah berkomunikasi dengan Presiden Jokowi sebelum mengambil keputusan itu.

"Saya kurang tau teknis detailnya," kata dia.

Dini sendiri belum mengetahui apa sikap Presiden soal langkah Yasonna mencopot Sompie.
"Bapak kayaknya belum ngomong apa-apa soal ini," ujar dia.

Menurut Dini, Presiden hanya mengingatkan agar seluruh jajarannya hati-hati dalam menyampaikan pernyataan di media.

Peringatan ini disampaikan Presiden terkait Yasonna yang salah memberi informasi soal keberadaan eks caleg PDI-P yang juga buron KPK Harun Masiku.

Baca juga: TII: Mencopot Yasonna Jadi Ujian Komitmen Antikorupsi Jokowi

"Bapak kemarin mengingatkan kepada semua menteri-menterinya untuk berhati-hati dalam memberikan pernyataan. Data harus dicek ulang sebelum disampaikan ke publik, jangan asal terima saja," ujar Dini.

Yasonna diketahui mencopot Ronny dari jabatan Dirjen Imigrasi tak lama setelah Ronny meralat informasi soal keberadaan Harun Masiku.

Ronny dan Yasonna sebelumnya menyebut Harun berada di luar negeri dan belum kembali ke Indonesia.

Namun belakangan Ronny mengakui bahwa Harun sudah kembali ke Indonesia sehari sebelum operasi tangkap tangan dilakukan.

Baca juga: Sikap Jokowi ke Yasonna Dinilai Terlalu Lembut

Yasonna sebagai Ketua DPP Bidang Hukum, HAM dan Perundang-undangan PDI-P lantas membentuk tim independen yang menyelidiki kasus terlambatnya informasi kepulangan Harun Masiku ke Indonesia.

Yasonna yang beralasan mencopot Ronny agar memudahkan penyelidikan dan menghindari konflik kepentingan.

Presiden Jokowi sendiri enggan mengomentari pencopotan Ronny Sompie ini. Ia meminta pencopotan tersebut ditanyakan ke Yasonna selaku pihak yang mencopot.

"Itu tanya ke Menkumham," ujar Jokowi di sela kunjungan kerjanya di Puskesmas Cimahi, Jawa Barat, Rabu (29/1/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo Soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo Soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com