Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TII: Mencopot Yasonna Jadi Ujian Komitmen Antikorupsi Jokowi

Kompas.com - 30/01/2020, 18:03 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo didorong untuk mencopot Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly terkait simpang siur informasi keberadaan eks caleg PDI-P, Harun Masiku.

Adapun Harun merupakan tersangka kasus dugaan korupsi terkait penetapan anggota DPR. 

Baca juga: Sikap Jokowi ke Yasonna Dinilai Terlalu Lembut

Manajer Riset Transparency International Indonesia Wawan Heru Suyatmiko mengatakan, mencopot Yasonna merupakan ujian bagi Jokowi untuk membuktikan komitmennya dalam memberantas korupsi.

"Komitmen terhadap pemberantasan korupsi itu bisa ditunjukkan hari ini dengan cara lulus enggak ujian untuk mencopot Yasonna Laoly?" kata Wawan dalam konferensi pers di Kantor TII, Kamis (30/1/2020).

Menurut Wawan, Yasonna patut dicopot dari Menkumham setelah menyampaikan informasi yang tidak benar terkait keberadaan Harun Masiku.

Wawan menilai, pencopotan Dirjen Imigraso Ronny Sompie oleh Yasonna dan pembentukan tim independen di Kemenkumham terkait polemik Haru Masiku tidaklah cukup.

Ia juga mendorong Presiden Jokowi membentuk tim independen mendalami dugaan perintangan penyidikan yang dilakukan Yasonna.

"Alangkah baiknya Jokowi yang membentuk tim independen sehingga tim independen itu memeriksa yang bersangkutan dengan menonaktifkan Yasonna Laoly atau mencopot Yasonna Laoly," ujar Wawan.

Baca juga: Bertemu Airlangga dan Yasonna, Puan Samakan Persepsi Pembahasan Omnibus Law

Dorongan serupa juga dilontarkan Direktur LBH Jakarta Arif Maulana.

Arif menilai, Jokowi mesti turun tangan mencopot Yasonna bila Yasonna tak kunjung mengundurkan diri dari Menkumhan sebagai bentuk pertanggungjawaban.

"Itu pilihan pertama (Yasonna mundur), pilihan keduanya adalah, kalau itu kan kesadaran ya (Yasonna mundur) kalau ini yang kedua yang harus dilakukan, seperti dalam statement yang disampaikan, ini harus dilakukan Presiden Republik Indonesia yaitu Joko Widodo," kata Arif.

Sebelumnya, Yasonna dilaporkan ke KPK oleh Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi atas dugaan merintangi penyidikan kasus Harun Masiku karena sempat memberi informasi yang tidak valid soal keberadaan Harun.

Yasonna juga dikritik ketika ia menghadiri konferensi pers pembentukan Tim Hukum PDI-P terkait kasus Harun Masiku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Selain 2 Oknum Lion Air,  Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Selain 2 Oknum Lion Air, Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Nasional
Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Nasional
Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com