KOMPAS.com – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) terus mengampanyekan pola hidup sehat untuk mempercepat penurunan angka stunting di Indonesia.
Kampanye itu terus dilakukan Kemkominfo selaku Koordinator Kampanye Nasional Prevalensi Penurunan Stunting.
Pemerintah sendiri selalu berupaya menurunkan angka stunting di Indonesia, salah satu cara yang dilakukan adalah membangun fasilitas sanitasi.
Melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), pemerintah dalam lima tahun telah membangun berbagai fasilitas untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.
Baca juga: Kemkominfo Kirim 30 Telepon Satelit ke Donggala
Beberapa fasilitas itu antara lain Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL, Tempat Pengolahan Air (TPA), dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS) yang bermanfaat bagi 9,7 juta kepala keluarga.
Namun menurut Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemkominfo Widodo Muktiyo, pembangunan akan sia-sia jika pola perilaku masyarakat masih belum terbentuk.
“Untuk mendukung pembangunan fasilitas sanitasi, kesadaran masyarakat tentang pola hidup sehat juga harus dibentuk, seperti tidak membuang sampah sembarangan untuk menjaga kesehatan lingkungan,” ujar dia dalam keterangan tertulis (20/1/2020).
Kemkominfo juga menekankan pentingnya edukasi masyarakat tentang stunting, pencegahan, dan dampaknya.
“Edukasi penting agar masyarakat mudah memahami. Stunting ini gagal tumbuh pada balita karena kekurangan gizi kronis dalam kurun waktu yang lama,” ujar Widodo.
Ia melanjutkan, banyak faktor penyebab stunting seperti pola konsumsi dan pola asuh. Dampak stunting adalah kekerdilan pada tubuh dan perkembangan otak menjadi tidak maksimal.
Baca juga: 3 Fokus Pemerintah Turunkan Angka Stunting
Selain itu, kasus stunting juga bisa ditemukan dalam empat bulan pertama masa kehamilan seorang ibu.
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), sebanyak 20 persen kasus stunting telah terjadi saat bayi masih ada dalam kandungan.
Kasus itu disebabkan kurangnya asupan ibu yang kurang selama kehamilan sehingga nutrisi yang diterima janin pun sedikit dan menyebabkan pertumbuhan dalam kandungan menjadi terhambat, serta terus berlanjut setelah kelahiran.
Sementara itu, salah satu cara menciptakan sanitasi yang bersih adalah membangun jamban sehat dengan lubang resapan septic tank berjarak 10-15 meter dari sumber air dan tidak terjamah serangga atau tikus.
Baca juga: Jokowi Ngotot Turunkan Angka Stunting Jadi 14 Persen
Jamban yang baik juga harus dilengkapi dengan pembangunan lantai kedap air dan landai menuju saluran pembuangan.
Selain itu, pembangunan jamban juga harus memperhatikan dinding dan ventilasi. Selain harus dibersihkan teratur, fasilitas pendukung seperti air, sabun, dan alat pembersih juga mesti ada.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.