JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua MPR Bambang Soesatyo mengunjungi para pengungsi akibat banjir di GOR Pangadegan, Jakarta Selatan, Selasa (7/1/2020).
Kehadiran Bambang di tempat pengungsian ikut dihadiri Camat Pancoran M Rizki Adhari, anggota Gerakan Kebangsaan Bangun Solidaritas (Gerak BS), Pemuda Pancasila, SOKSI, Baladhika Karya, dan Wanita Swadiri.
Bambang mengatakan, jangan sampai bencana banjir menjadi trauma bagi anak-anak. Oleh karena itu, pemberian trauma healing menjadi langkah yang harus dilakukan.
"Jika saja mitigasi bencana bisa dilakukan sejak jauh-jauh hari, kita bisa meminimalisasi korban anak. Jangan sampai musibah ini membekas menjadi trauma di benak mereka. Trauma healing menjadi hal yang urgent diberikan kepada mereka," kata Bambang dalam keterangan tertulis, Selasa (7/1/2020).
Baca juga: Kepala Dukcapil DKI: Proses Pembuatan Dokumen Korban Banjir Hanya 10 Menit
Bambang mengimbau masyarakat tetap mengantisipasi potensi banjir kembali terjadi, karena cuaca ekstrem belum berakhir.
Ia meminta, masyarakat responsif dalam menerima informasi terkait cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Selain itu, Bambang mengatakan, pemerintah daerah (Pemda) seharusnya membuat peta lokasi potensi bencana agar jika curah hujan tinggi pemda dapat mempersiapkan diri.
"Sebagaimana sudah dilakukan oleh berbagai negara seperti China, Jepang, Hongkong, yang selalu siap menghadapi badai topan sekalipun," ujarnya.
Baca juga: Anies Sebut 697 Korban Banjir Masih Mengungsi, tapi Tak 24 Jam di Pengungsian
Lebih lanjut, Bambang mengusulkan, pemerintah dan DPR RI perlu mempertimbangkan membuat Rancangan Undang-Undang Mitigasi Perubahan Iklim, agar Indonesia memiliki perencanaan terkait perubahan iklim.
"Singapura punya perencanaan hingga 100 tahun dalam menghadapi perubahan iklim dan memastikan negaranya tak tenggelam akibat pasang air laut. Tak sekadar rencana, namun eksekusinya juga dijalankan," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.