Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Terus Evaluasi Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan

Kompas.com - 06/12/2019, 15:41 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah terus mengevaluasi antisipasi dan penanganan kebakaran hutan dan lahan. Sebab, persoalan itu hingga saat ini masih terjadi.

Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Raffles B. Panjaitan mengatakan, tahun 2019 ini, salah satu hasil evaluasi adalah memperkuat kesiapsiagaan agar semakin cepat penanganannya.

"Kesiapsiagaannya harus lebih cepat. Terus meningkatkan sarana, kapasitas petugas-petugas di lapangan," kata Raffles di Kantor KLHK, Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Jumat (6/12/2019).

Baca juga: Mahfud: Penanganan Karhutla di Indonesia Lebih Baik dari Negara Lain

Kini, setiap pemerintah daerah memiliki satuan pengelolaan hutan (KPH) yang kapasitasnya terus menerus ditingkatkan.

Para petugasnya pun diharapkan lebih dilatih sedemikian rupa agar mereka bisa lebih aktif.

Sebab sejauh ini, dari 550 KPH yang ada, hanya 40 persen saja yang aktif melakukan kegiatan pencegahan karhutla.

"Kemudian pendanaan. Jadi daerah harus menyiapkan dana di samping dana desa, APBD-nya, dengan stakeholder juga harus aktif diawasi dan harus bisa membina masyarakat melalui CSR," kata dia.

Baca juga: Per Desember 2019, Total 25 Perusahaan Jadi Tersangka Karhutla

Oleh karena itu, masyarakat didorong agar lebih mandiri untuk meningkatkan usahanya dengan tidak hanya mengandalkan kelapa sawit saja.

Usaha lain, misalnya perikanan, peternakan, hutan desa, dan palawija dapat mereka manfaatkan.

"Bisa dibantu oleh pemerintah, insentif. Bibit-bibit diberi. Kehutanan kalau minta bibit kan gratis, dikasih bibit buah," kata dia.

Dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan, lanjut Raffles, semua pihak memang sudah selayaknya bekerja sama.

Baca juga: KLHK: Nilai Ganti Rugi Gugatan Karhutla Rp 315 Triliun, Tinggal Eksekusi

Apalagi, sosialisasi juga sudah dilakukan agar masyarakat bisa mengubah pola kebiasaan mereka.

"Masyarakat pada prinsipnya ingin bisa hidup. Mau buka lahan kan karena ingin tani. Kalau pemerintah bisa intervensi di situ, memberi jalan untuk bisa survive, pasti mereka bisa jaga hutan dengan tidak membakarnya," kata dia.

Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD menyebutkan bahwa penanganan kebakaran hutan dan lahan pada tahun 2020 mendatang akan lebih mudah diantisipasi.

Hal tersebut berdasarkan prediksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang mengatakan bahwa tidak akan terjadi perubahan iklim signifikan yang akan menyebabkan karhutla terjadi lebih parah.

Baca juga: Terburuk sejak 2015, Karhutla Ancam Orangutan hingga Perburuk Perubahan Iklim Dunia

Halaman:


Terkini Lainnya

Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Nasional
Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Nasional
DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

Nasional
Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Nasional
Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

Nasional
DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

Nasional
Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Nasional
Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Nasional
Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Nasional
Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Nasional
DKPP Terima 233 Pengaduan Pemilu dalam 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 233 Pengaduan Pemilu dalam 4 Bulan Terakhir

Nasional
Prabowo: Beri Kami Waktu 4 Tahun untuk Buktikan ke Rakyat yang Tak Pilih Kita

Prabowo: Beri Kami Waktu 4 Tahun untuk Buktikan ke Rakyat yang Tak Pilih Kita

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com