Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Hakim Anggap Sepupu Romahurmuziy Terlalu Lugu...

Kompas.com - 27/11/2019, 15:58 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua majelis hakim Fahzal Hendri menganggap sepupu mantan Ketua Umum PPP Romahurmuziy, Abdul Wahab, terlalu lugu saat menyampaikan kesaksian di persidangan.

Hal itu lantaran Wahab sering menjawab tidak tahu saat hakim Fahzal meminta kesaksian Fahzal terkait Romahurmuziy.

Wahab sedang bersaksi untuk Romahurmuziy, terdakwa kasus dugaan suap terkait seleksi jabatan di Kementerian Agama Jawa Timur.

Baca juga: Fakta Sidang Romy: Saksi Sebut Lukman Hakim hingga Manipulasi Seleksi Jabatan di Kemenag...

"Saudara banyak enggak tahu. Saudara peristiwa ini banyak yang tidak tahu. Intinya keterangan saudara enggak ada apa-apanya ini. Saudara tahu enggak kenapa dia (Romahurmuziy) ditahan sampai sekarang?" tanya hakim Fahzal ke Wahab di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu (27/11/2019).

"Setelah mengikuti berita ya karena menerima uang Rp 50 juta (dari mantan Kepala Kantor Kemenag Gresik Muafaq Wirahadi)" jawab Wahab.

Hakim Fahzal pun kembali bertanya kenapa Muafaq berniat memberikan uang sebesar Rp 50 juta ke Romahurmuziy.

"Sampai sekarang enggak tahu," kata Wahab.

Baca juga: Jaksa Cecar Mertua Haris Hasanuddin soal Persekot untuk Romahurmuziy

Saat itu, hakim Fahzal menyebut Wahab terlalu lugu. Apalagi Wahab sempat maju sebagai calon anggota legislatif DPRD Gresik pada Pemilu 2019 silam.

"Saudara terlalu lugu ya sebagai caleg, kalau saudara sebagai anggota caleg, saudara dikibulin orang. Bagusnya saudara ngomong apa adanya daripada dicecar. Ngomong aja kenapa sih? Enggak perlu menutup-nutupi, membela saudara terdakwa, enggak seperti itu. Ngomong yang benar," kata hakim Fahzal.

Menurut hakim Fahzal, sejak awal ia merasa Wahab menyembunyikan fakta-fakta terkait Romahurmuziy dengan menjawab tidak tahu.

Baca juga: Sepupu Romahurmuziy Akui Dapat Bantuan Rp 41 Juta dari Muafaq Wirahadi untuk Jadi Caleg

Misalnya, Wahab menjawab tidak tahu saat ditanya soal alasan Muafaq memberikan bantuan senilai Rp 41 juta untuk menjadi caleg.

"Dari awal kenapa Muafaq memberikan bantuan ke saudara itu apa sebabnya, itu yang saudara sembunyikan. Enggak perlu juga saudara sembunyikan. Di sini ada penerima suap aktif, ada penerima suap pasif supaya saudara tahu," ujar hakim Fahzal.

"Jangan dengan keterangan ini malah katanya mau membantu (Romahurmuziy), malah terpuruk saudara. Saudara sepupunya, terangkan yang benar. Tentu ada sebabnya kenapa orang memberikan bantuan kepada saudara, cerita yang benar," lanjut dia.

Baca juga: Sepupu Romahurmuziy Ungkap Rencana Pemberian Uang Rp 50 Juta dari Muafaq Wirahadi

Kemudian hakim Fahzal kembali bertanya, apakah Wahab terpilih menjadi anggota legislatif.

"Enggak jadi," kata Wahab.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com