Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ace Hasan Minta Pendukung Bamsoet Tidak Jelek-jelekkan Airlangga

Kompas.com - 21/11/2019, 13:52 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily meminta pendukung Bambang Soesatyo tidak menyebarkan kampanye hitam mengenai Airlangga Hartarto jelang Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar.

Diketahui, Bambang dan Airlangga sama-sama hendak maju sebagai calon ketua umum pada Munas Golkar, Desember 2019 mendatang. 

"Tidak perlu teriak-teriak dan menjelek-jelekkan Pak Airlangga. Tawarkan program yang lebih baik dengan apa yang sudah dilakukan Pak Bamsoet dan timnya untuk Partai Golkar," kata Ace saat dihubungi Kompas.com, Kamis (21/11/2019).

Baca juga: Jelang Munas, Golkar Diharapkan Tidak Kembali Terjebak Dualisme

Pernyataan Ace ini sekaligus tanggapan atas pernyataan Ketua Tim Sukses Bamsoet, yakni Ahmadi Noor Supit, yang menyebut bahwa Golkar berpotensi terpecah karena tindakan Airlangga.

Menurut Ace, pernyataan Ahmadi Supit lah yang justru memecah belah Partai Golkar.

Alih-alih melempar pernyataan yang mengada-ada, Ace meminta para pendukung Bambang untuk menyambut Munas Golkar dengan gembira. Sebab, dalam munas itulah akan dipilih ketua umum Golkar secara musyawarah mufakat.

Baca juga: Jubir Presiden Tegaskan Jokowi Netral di Munas Golkar

"Bukan mengancam-ancam Golkar akan pecah. Sudah seharusnya ajang munas ini kita sambut dengan kegembiraan dan musyawarah mufakat, bukan berhalusinasi bahwa ada intimidasi segala macam," ujar Ace.

"Kami tak perlu menanggapi apa yang disampaikan Pak Supit. Apalagi dalam pernyataannya menyebut Golkar akan pecah. Memang mau punya niat memecahkan Partai Golkar?," lanjut dia.

Diketahui, jelang pemilihan ketua umum Golkar, sejumlah nama disebut-sebut menjadi bakal calon ketua umum.

Baca juga: Dinamika Jelang Munas Golkar, dari Aklamasi Hingga Potensi Perpecahan

Dari beberapa nama yang muncul, nama Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Wakil Koordinator bidang Pratama Golkar Bambang Soesatyo paling banyak diperbincangkan.

Meskipun santer disebut bersaing, baik Airlangga maupun Bambang hingga saat ini belum menyatakan diri secara definitif bakal maju sebagai calon ketua umum.

Adapun, pemilihan ketua umum Golkar baru akan dilakukan pada awal Desember 2019, melalui forum musyawarah nasional. 

 

Kompas TV Djarot Saiful Hidayat mantan Gubernur DKI Jakarta 2017, yang juga merupakan rekan terdekat Ahok saat memimpin Jakarta, memberikan bocoran fakta terbaru tentang Ahok. Sampai sekarang, Djarot masih berhubungan baik dengan Ahok. Sedikit banyak Djarot tahu tentang pribadi Ahok, selepas menjalani hukuman 2 tahun penjara di Mako Brimob. “Dari segi pengendalian emosi (Ahok) sudah berbeda,” tutur Djarot yang meyakini bahwa Ahok saat ini telah belajar dari kesalahan kesalahan di masa lalunya. “Dia sudah bersemedi (di Mako Brimob),” kata Djarot. Benarkah Ahok yang sekarang berbeda dengan Ahok yang dulu? Djarot juga membeberkan obsesi Ahok untuk Indonesia. Menurut Djarot, Ahok sangat cinta Indonesia dan ingin mengelola negara secara bersih dan berintegritas. Maka, Aiman bertanya kepada Djarot, “Ahok lebih cocok di posisi Komisaris atau Direksi?” Simak wawancara jurnalis Kompas TV, Aiman Witjaksono, dengan Djarot Saiful Hidayat, berikut ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com