JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Bidang Politik The Indonesian Institute Rifqi Rachman menyebut, sebagian besar anggota DPR RI periode 2019-2024 yang berusia muda, memiliki relasi kekuasaan dengan orangtuanya.
Itu merupakan hasil penelitian Rifqi terhadap wakil rakyat berusia di bawah 30 tahun. Jumlahnya ada 18 orang.
"Dari 18 nama tadi, saya menemukan anak muda yang lolos ke DPR masih memiliki relasi kekuasaan atau oligarki," kata Rifqi dalam diskusi publik The Indonesian Institute di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (29/10/2019).
Baca juga: 12 Wakil Menteri, Dugaan Bagi-bagi Kekuasaan dan Kuatnya Pengaruh Oligarki
Relasi kekuasaan mereka bermacam-macam. Mulai dari anak pejabat atau mantan pejabat DPR, anak pimpinan atau mantan pimpinan daerah, anak pejabat non partai politik hingga kolega nama besar.
Mereka yang termasuk anak pejabat atau mantan pejabat DPR adalah Puteri Komarudin dan Dyah Roro Esti (Golkar), Athari Ghauthi (PAN), M. Rahul (Gerindra) dan Rizky Aulia (Demokrat).
Kemudian, yang termasuk anak pimpinan daerah adalah Abdul Hakim dan Fachry Konggoasa (PAN), Arkanata Akram dan Hillary Brigitta Lasut (Nasdem), M. Dhevy Bijak (Demokrat), Paramitha Widya (PDI-P) dan Adrian Jopie Paruntu (Golkar).
Adapun, mereka yang merupakan anak pejabat non partai, yaitu Farah Puteri Nahlia (PAN). Kemudian anak kolega orang besar adalah Bramantyo Suwondo (Demokrat) dan Rojih (PPP).
Sementara tiga orang lainnya, yakni Slamet Ryadi (PAN), Ina Elisabeth (Nasdem) dan Marthen Douw (PKB) tidak termasuk ke relasi manapun.
Meski demikian, masuknya anak-anak muda ini tidak semestinya dipandang negatif. Mereka diyakini tetap berdarah muda yang memiliki karakter pembaharuan, inovasi dan optimistis.
"Karena kehadiran mereka, estafet regenerasi bangsa bergulir dan DPR kan harus dinamis," kata dia.
Baca juga: Komposisi Kabinet Jokowi Jilid 2 Dinilai sebagai Wujud Pengaruh Oligarki Politik dan Ekonomi
Justru, wakil rakyat berusia muda ini harus didorong agar matang dalam berpolitik. Salah satu caranya adalah terus memantau kinerjanya dan melayangkan kritik apabila kinerjanya tidak sesuai harapan.
Selain itu, parpol tempat mereka bernaung juga harus didorong untuk lebih memupuk mereka dengan nilai-nilai yang positif.
"Karena sangat disayangkan jika DPR muda tak ditopang partai yang bisa menunjang mereka," kata Rifqi.