Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P: Presiden Bukan Penjual Es Krim, Tak Bisa Puaskan Semua Pihak

Kompas.com - 28/10/2019, 18:41 WIB
Christoforus Ristianto,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristyanto mengatakan, Presiden Joko Widodo tidak akan bisa menyenangkan seluruh pihak dalam hal penyusunan Kabinet Indonesia Maju.

"Presiden punya hak prerogatif. Tapi dalam penyusunan (kabinet), ya kita lihat tidak bisa memuasakan seluruh pihak," ujar Hasto saat ditemui di GOR Bulungan dalam acara peringatan Hari Sumpah Pemuda, Jakarta Selatan, Senin (28/10/2019).

"Pemimpin itu, menurut Steve Jobs, bukan penjual es krim yang bisa membuat semuanya jadi senang. Pemimpin itu memegang tanggung jawab bangsa. Jadi tidak bisa menyenangkan semua pihak," lanjut dia.

Baca juga: Mereka yang Kecewa dan Maaf Jokowi soal Formasi Kabinet Indonesia Maju...

Hasto menekankan, Presiden Jokowi pun sudah meminta maaf karena tidak dapat memuaskan seluruh pihak dalam hal pembentukan Kabinet Indonesia Maju.

Menurut Hasto, permintaan maaf Presiden Jokowi merupakan bentuk kerendahan hati yang juga patut diapresiasi.

"Pak Jokowi telah menunjukkan kerendahan hati yang luar biasa sehingga meminta maaf. Presiden menunjukkan kualitas pemimpin yang rendah hati," ucap Hasto.

Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta maaf apabila ada pendukungnya yang tidak terakomodasi untuk masuk ke dalam Kabinet Indonesia Maju.

Hal itu disampaikan Jokowi ketika membuka Musyawarah Besar X Pemuda Pancasila di Jakarta, Sabtu (26/10/2019).

"Mungkin sebagian yang hadir ada yang kecewa. Mohon maaf tak bisa mengakomodasi semuanya," kata Jokowi.

Turut hadir di dalam acara itu, kader Pemuda Pancasila yang juga Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang ( OSO).

Baca juga: PP Muhammadiyah Bantah Kecewa dengan Susunan Kabinet Indonesia Maju

OSO diketahui membawa Partai Hanura mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019 lalu.

Namun, Jokowi belum memberikan jatah kursi kepada kader Hanura, baik sebagai menteri, pejabat setingkat menteri atau wakil menteri.

Jokowi mengaku, tidak dapat mengakomodasi semua pendukungnya masuk kabinet karena kursi menteri yang juga terbatas.

"Karena ruangnya hanya 34 (kementerian)," kata Jokowi. 

 

Kompas TV Prabowo Subianto dipilih Presiden Jokowi menjadi Menteri Pertahanan. Lalu, Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais turut menanggapi masuknya Prabowo ke Kabinet Indonesia Maju. Amien Rais mengatakan: Kalau saya bapaknya Prabowo, saya merestui. Saya enggak merestui, tidak menolak, tidak melawan juga. Amien Rais mengaku masih menahan diri untuk mengkritik Kabinet Presiden Jokowi-Maruf Amin. Menurutnya, Kabinet Jokowi perlu diberi waktu untuk merealisasikan cita-cita yang dijanjikannya selama enam bulan hingga satu tahun ke depan. #amienrais #prabowosubianto #presidenjokowi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com