JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo telah melantik 34 menteri, satu Jaksa Agung, dan tiga pejabat setingkat menteri di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/10/2019).
Presiden Jokowi membagi 34 menteri tersebut dari dua kalangan, yaitu kalangan profesional dan kalangan partai politik.
Namun, tak semua pihak terakomodasi dalam Kabinet Indonesia Maju. Beberapa pendukung Jokowi ketika Pilpres 2019 tak masuk dalam jajaran anggota kabinet.
Jokowi menyadari banyak pihak yang kecewa dengan susunan Kabinet Indonesia Maju.
Baca juga: Di Depan OSO, Jokowi Minta Maaf soal Susunan Kabinet
Ia menjelaskan, jumlah menteri hanya 34 anggota, sehingga tidak semua nama yang diusulkan bisa masuk ke dalam barisan kabinet.
Jokowi menyebut, ia menerima sampai 300 lebih nama untuk dipertimbangkan menjadi menteri.
"Oleh sebab itu, saya sadar mungkin yang senang dan gembira karena tewakili di kabinet itu hanya 34 orang yang dilantik. Yang kecewa berarti lebih dari 266 orang," kata Jokowi saat membuka Musyawarah Besar X Pemuda Pancasila di Jakarta, Sabtu (26/10/2019).
"Artinya yang kecewa pasti lebih banyak dari yang senang," kata dia.
Jokowi mengungkapkan, penyusunan kabinet adalah tugas yang berat. Menurut Jokowi, ia harus melihat kapasitas calon menteri tersebut dan keterwakilan dari daerah.
"Semua proporsinya harus sesuai betul," kata dia.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan