Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemberantasan Korupsi Tak Disinggung Jokowi, KPK: Lebih Baik daripada Disebut tapi Tak Dilaksanakan

Kompas.com - 21/10/2019, 12:03 WIB
Ardito Ramadhan,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang mengajak masyarakat tak skeptis atas pidato pelantikan Presiden Joko Widodo yang tidak menyinggung masalah pemberantasan korupsi.

"Lebih baik tidak disebut tapi dilaksanakan, daripada disebut-sebut tapi tidak dilasanakan, jangan skeptical dulu atas pidato itu," kata Saut kepada wartawan, Senin (21/10/2019).

Saut meyakini, Jokowi masih memiliki komitmen dalam pemberantasan korupsi dalam periode kedua pemerintahannya.

Baca juga: Pidato Jokowi Dinilai Tak Tunjukkan Visi Hukum dan Pemberantasan Korupsi

Menurut Saut, hal itu terlihat secara implisit dalam pidato yang dibacakan Jokowi kemarin.

Saut menjelaskan, mimpi NKRI tahun 2045 yang disampaikan Jokowi tak akan bisa diwujudkan apabila perilaku korupsi masih marak terjadi.

"Tolong jelaskan pakai teori, apa Anda bisa sejahtera kalau korupsi masih terus dominan berlanjut? Jadi saya Anggap Jokowi bicara mimpi 2045 itu didalamnya negara minim korupsi," ujar Saut.

Baca juga: Korupsi Tak Disinggung dalam Pidato Pelantikan, ICW: Anak Tiri di Periode ke-2 Jokowi

Lebih lanjut, Saut menegaskan bahwa indeks persepsi korupsi mesti dikatrol dengan beragam cara seperti penegakan hukum, kemudahan dan kepastian usaha, serta politik yang bebas politik uang.

"Jadi praktis pemberantasan korupsi ikut di dalamnya. Kalau tidak, yang mimpi 2045 bisa geser ke 2500 misalnya," kata Saut.

Pernyataan Saut ini senada dengan pendapat Ketua KPK Agus Rahardjo terkait absennya pemberantasan korupsi dalam pidato Jokowi.

 

Baca juga: Pidato Pelantikan Jokowi Disayangkan karena Tak Tunjukkan Komitmen Pemberantasan Korupsi

Menurut Agus, pidato Jokowi terkait birokrasi sudah menggambarkan adanya tekad memberantas korupsi.

"Birokrasinya kalau cepat atau apa itu sebenarnya sudah mencerminkan," ujar Agus usai menghadiri pelantikan Jokowi, Minggu kemarin.

Kompas TV Pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin resmi dilantik menjadi presiden dan wakil presiden di Gedung Parlemen Presiden Jokowi bersama Ma'ruf Amin mengaku siap memimpin Indonesia untuk 5 tahun ke depan. Pengucapan sumpah jabatan presiden dan wakil presiden telah dilakukan oleh Jokowi -Ma' Ruf Amin di kesempatan pertamanya berbicara di muka sidang, Jokowi menyapa seluruh tamu undangan mulai dari Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia sebelumnya tamu negara sahabat. Jokowi juga tak lupa menyapa lawan politiknya pada Pilpres 2019 lalu Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Dalam pidatonya Presiden Jokowi mendorong jajaran pemerintahan untuk mendobrak rutinitas. Presiden Jokowi juga sempat menyebut ancaman pencopotan terhadap menteri pejabat dan kalangan birokrat. Ancaman ini ditegaskan Jokowi terkait keseriusan jajaran pemerintah pada pencapaian tujuan pembangunan. #Birokrat #PelantikanPresiden #JokoWidodo
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com