Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK: 2 dari 10 Pegawai Instansi Pemerintahan Ragu Laporkan Korupsi, Takut Dikucilkan

Kompas.com - 01/10/2019, 13:09 WIB
Ardito Ramadhan,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Survei Penilaian Integritas yang diselenggarakan Komisi Pemberantasan Korupsi menunjukkan 2 dari 10 pegawai dan penerima layanan publik sebuah instansi pemerintahan masih ragu melaporkan tindakan korupsi.

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengatakan, mereka ragu untuk melapor karena khawatir dikucilkan serta tak yakin laporannya akan ditindaklanjuti.

"Di sana 2 dari 10 kan menyebutkan kalau saya lapor nanti malah dikucilkan kalau ketahuan didentitasnya, malah kena sanksi dan sebagainya, termasuk yang mau lapor juga enggak percaya," kata Alex di Kantor KPK, Selasa (1/10/2019).

Baca juga: KPK: Rata-rata Indeks Integritas Kementerian/Lembaga Naik

Alex menuturkan, keraguan itu muncul karena ada kekhawatiran dari sejumlah pegawai karena mereka terancam dicopot dari jabatannya bila melaporkan tindakan korupsi

Menurut Alex, kekhawatiran yang dialami para pegawai dan penerima layanan itu merupakan akibat dari iklim antikorupsi yang tidak terbangun dalam instansi tersebut.

"Yang kita bangun itu iklim supaya setiap pegawai berani untuk melaporkan dan dia harus percaya bahwa kalaupun laporan itu tidak benar, dia tidak khawatir lagi misalnya jabatan akan dicopot atau dimutasi dan sebagainya," kata Alex.

Baca juga: Anggota Legislatif 2019-2024 Segera Dilantik, Ini Pesan KPK

Alex menegaskan, KPK akan melindungi setiap pelapor tindakan korupsi. Salah satunya adalah dengan tidak membuka identitas para pelapor.

"Kita pasti akan berkoordinasi dengan instasi pimpinan tersebut kan supaya pegawai yang lain juga merasa nyaman ketika dia melihat penyimpangan di kantornya itu dia tidak segan untuk laporkan ke pimpinannya maupun ke KPK," ujar Alex.

Adapun survei tersebut dilakukan di 20 pemerintah provinsi dan enam kementerian/lembaga. Survei diselenggarakan dalam kurun waktu 12 bulan, yakni Juli 2017-Juli 2018.

Baca juga: Anggota Komisi III: Belum Ada Komunikasi antara DPR dan Presiden soal Perppu KPK

Dua puluh pemerintah provinsi yang menjadi peserta SPI adalah Aceh, Bengkulu, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Kemudian, Gorontalo, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tengah.

Sedangkan, enam kementerian/lembaga yang mengikuti survei ini adalah Kementerian Keuangan, Kementerian Perhubungan, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN, Kementerian Kesehatan, Mahkamah Agung, dan Kepolisian Republik Indonesia.

Kompas TV Integritas Polri & Reformasi Kultural - POLRI PROMOTER
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com