Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wiranto: Simpatisan HTI Masih Bergerak secara Individu

Kompas.com - 13/09/2019, 17:02 WIB
Christoforus Ristianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto menyebut, simpatisan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) saat ini masih bergerak, tetapi dilakukan secara individual.

Hal itu disampaikan Wiranto saat memberikan pembekalan kepada peserta Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XXII dan alumni Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LIX di Lembaga Ketahanan Nasional, Jakarta Pusat, Jumat (13/9/2019).

"Kalau HTI tidak dibubarkan, ormas ini akan jadi kekuatan luar biasa karena ideologinya bukan NKRI, melainkan ingin membangun negara dengan ideologi khilafah," ujar Wiranto.

"Namun, setelah dibubarkan, apa enggak ada masalah lagi? Masih, karena yang dilarang itu organisasinya, namun individualnya masih bergerak," katanya.

Baca juga: Ini Penjelasan Polisi Terkait Insiden Pengibaran Bendera Identik HTI di Gresik

Diketahui, HTI merupakan organisasi yang dilarang pemerintah karena dianggap memiliki ideologi radikal yang anti-Pancasila.

Menurut Wiranto, pembubaran organisasi HTI oleh pemerintah sejatinya harus diimbangi dengan mengawasi penyebaran ideologi khilafah yang dilakukan secara individual.

"Organisasi kita bubarkan, di luar masih ada. Pembubaran organisasi itu harus diimbangi individualnya juga, tidak boleh sebarkan ideologi seperti itu," kata Wiranto.

Baca juga: Wiranto Sebut Eks HTI yang Masih Sebarkan Paham Anti-Pancasila Bisa Dijerat Hukum

 

Diakui Wiranto, memang tidak mudah mengurus ormas. Merujuk catatan dari Kemenko Polhukam, lanjutnya, total ormas di Indonesia ada 424.192.

"Total ormas itu berdasarkan ormas yang memiliki surat keterangan dari Kemendagri sebanyak 26.880, kemudian ada 397.241 ormas yang berbadan hukum yang telah disetujui Kemenkumham, dan ormas asing yang disetujui Kemenlu ada 71," katanya.

Kompas TV TNI tengah mendalami informasi yang menyebut taruna Akmil Enzo Zenz Allie terindikasi sebagai simpatisan kelompok Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), kepala pusat penerangan TNI Mayjen Sisriadi menyebut pendalaman ini dilakukan untuk membuktikan apakah Enzo memiliki paham anti Pancasila atau tidak. TNI memastikan pihaknya sudah sangat selektif dalam menyaring orang-orang yang akan masuk Akademi Militer. #TNI #HTI #EnzoZenz
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com