BADUNG, KOMPAS.com — Ketua DPP PKB Lukman Edy mengatakan dia dan sejumlah pengurus partai tak diundang dan tidak dilibatkan dalam pelaksanaan Muktamar V PKB di Nusa Dua, Badung, Bali, Selasa (20/8/2019).
Hal itu disampaikan Lukman saat dihubungi, Selasa. Lukman menambahkan pengurus DPP yang tak dilibatkan ialah yang dikenal dekat secara personal dengan Abdul Kadir Karding. Karding merupakan eks Sekjen PKB yang diganti beberapa bulan lalu.
"Beberapa di sekretariat DPP yang portofolio (dekat dengan) Mas Karding juga tidak diundang dan tidak dilibatkan," kata Lukman saat dihubungi, Selasa (20/8/2019).
Baca juga: Muktamar V PKB Siap Pilih Ketum, Muhaimin dalam Posisi Menunggu
Ia menduga, tidak dilibatkannya sejumlah pengurus yang dekat dengan Karding merupakan imbas adanya perbedaan sikap politik di internal PKB saat penentuan capres dan cawapres pada Pemilu 2019.
Selain itu, menurut Lukman, hal tersebut dipicu pula perbedaan sikap antara mereka yang tidak dilibatkan dalam Muktamar V dan para peserta dan panitia dalam memandang kepemimpinan PKB ke depan.
Lukman mengatakan ia dan Karding serta sejumlah pengurus menginginkan adanya rekonsiliasi total di internal PKB seusai Pilpres 2019. Selain itu, mereka menginginkan adanya penguatan kepemimpinan secara kolektif dan kolegial.
"Kesemuanya dianggap mengganggu konsolidasi dan memperlemah kepemimpinan sekarang," tutur Lukman.
Saat ditanya apakah ada upaya untuk mengarahkan Muktamar V PKB berujung pada aklamasi, Lukman membenarkan.
"Bukan hanya indikasi (mengarahkan aklamasi), tapi seperti itu adanya," lanjut Lukman.
Baca juga: Jokowi akan Hadiri Muktamar V PKB di Bali
Namun, Ketua Steering Committee Muktamar V PKB Ida Fauziyah membantah hal tersebut. Ia mengatakan semua pengurus DPP dilibatkan dalam pelaksanaan Muktamar V.
Ia mengatakan, semua pengurus tanpa diundang semestinya hadir dalam Muktamar V PKB. Ia pun memastikan semua pengurus DPP PKB diundang dalam pelaksanaan Muktamar V.
"Pengurus DPP diundang semua. Siapa yang bawa kabar itu (ada yang tidak dilibatkan)? Aku malah enggak dengar," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.