Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi akan Hadiri Muktamar V PKB di Bali

Kompas.com - 20/08/2019, 13:33 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

BADUNG, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo dijadwalkan menghadiri Muktamar V PKB di Nusa Dua, Badung, Bali, Selasa (20/8/2019).

"Kami sipakan kehadiran Pak Presiden Jokowi, malam pada acara pembukaan," kata Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar melalui keterangan tertulis, Selasa siang.

Karena itu, Cak Imin, sapaannya, ikut mengecek persiapan pembukaan Muktamar V yang digelar International Convention Centre Westin Resort.

Presiden Jokowi dijadwalkan hadir dalam pembukaan Muktamar V pada pukul 19.00 WITA. Jokowi akan menyampaikan sambutan dalam pembukaan.

Baca juga: Ini Tiga Agenda Strategis Muktamar PKB di Bali

Selain dihadiri Presiden, Muktamar PKB kali ini juga akan dihadiri sejumlah menteri Kabinet Kerja, antara ain Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly serta Menteri BUMN Rini Soemarno.

Agenda utama Muktamar V PKB sendiri adalah pemilihan ketua umum beserta susunan pengurusnya.

Cak Imin menyatakan, pemilihan ketua umum dilakukan secara musyawarah dan mufakat.

"Sistem yang dikedepankan pada Muktamar V ini adalah musyawarah nomor satu. Sampai pada mufakat," kata Muhaimin.

Meski demikian, PKB bersiap melakukan pemilihan ketua umum melalui pemungutan suara jika tak tercapai melalui musyawarah. Ia meyakini akan dapat dicapai kesepakatan bersama melalui musyawarah.

Baca juga: Muktamar V PKB Siap Pilih Ketum, Muhaimin dalam Posisi Menunggu

PKB memilih Bali sebagai lokasi Muktamar V lantaran menjadi simbol penjaga kebinekaan Indonesia.

Muktamar kali ini bakal diikuti 3.000 peserta, terdiri dari 2.000 kader dan 1.000 ulama.

Para kader yang hadir terdiri dari pengurus PKB tingkat provinsi serta kabupaten dan kota.

Meski digadang-gadang kembali memimpin, Muhaimin pun menyerahkan sepenuhnya kepada para kader untuk memilih Ketua Umum PKB periode 2019-2024.

"Soal pemilihan Ketum. Saya pada posisi nunggu saja pada para peserta muktamar. Semua kami serahkan pada mereka untuk ngambil keputusan. Saya enggak bisa banyak berkomentar sebelum saatnya," lanjut dia.

 

Kompas TV Makin dekat ke hari pelantikan presiden, makin kencang suara-suara meminta jatah menteri dari sejumlah partai politik. Akankah parpol serius menghormati hak prerogatif presiden terpilih untuk memilih para pembantunya? Simak Catatan KompasTV bersama Jurnalis KompasTV Sofie Syarief. Pidato di pembukaan kongres V PDI Perjuangan di Bali menjadi momentum Megawati Soekarnoputri meminta jatah kursi menteri kepada kadernya yang akan kembali jadi presiden, Joko Widodo. Sang Ketua Umum PDI-P meminta jatah kursi menteri paling banyak untuk partainya. Diminta langsung di forum sekelas kongres, Jokowi pun menjawab permintaan Megawati. Jokowi mengiyakan, PDI-P bakal mendapat kursi menteri paling banyak. Terang-terangan meminta jatah menteri memang bukan hal baru. Sebelum PDI Perjuangan pun sudah ada beberapa parpol yang secara gamblang mengumumkan menyodorkan nama untuk diangkat jadi menteri Jokowi, yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). #Megawati #PDIP #MenteriJokowi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Nasional
Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Nasional
Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Nasional
Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Nasional
Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Nasional
Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com