JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daniel Johan yakin kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo mendatang tidak akan diisi oleh partai oposisi.
Pasalnya Presiden Jokowi menyatakan kabinet mendatang akan diisi oleh kalangan dari partai politik sebanyak 45 persen.
Selain itu, kata Daniel, Presiden Jokowi menjelaskan bahwa kabinet akan diisi oleh parpol Koalisi Indonesia Kerja (KIK).
"Presiden kan sudah menjelaskan bahwa kabinet hanya diisi oleh koalisi," ujar Daniel melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Kamis (15/8/2019).
Baca juga: Porsi 45 Persen Kabinet dari Parpol Dinilai Bisa Memecah Koalisi Jokowi
Seperti diketahui, pada Pilpres 2019 lalu pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin didukung oleh enam parpol yang memiliki kursi di DPR.
Keenam parpol tersebut adalah PDI-P, Golkar, Nasdem, PKB, PPP dan Hanura.
Sementara itu, Partai Gerindra, Demokrat dan PAN belakangan memberikan sinyal ingin mendukung pemerintah.
"Kami menyambut baik bila oposisi bergabung tapi banyak kiprah yang bisa dilakukan selain kabinet," kata Daniel.
Baca juga: Parpol Dapat Jatah 45 Persen di Kabinet, Jokowi: Tak Boleh Menolak
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa Kabinet Kerja pada periode mendatang akan diwarnai gabungan menteri dari profesional dan unsur partai politik.
Secara spesifik, Jokowi menyatakan bahwa komposisi menteri dari partai politik memiliki porsi yang sedikit lebih kecil ketimbang kalangan profesional.
"Partai politik bisa mengusulkan, tetapi keputusan tetap di saya. Komposisinya 45 persen," kata Jokowi saat bertemu pemimpin media massa di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (14/8/2019).
Dengan demikian, perbandingan menteri dari kalangan profesional dengan unsur partai politik adalah 55 persen berbanding 45 persen.