JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Kebangkitan Bangsa menggelar Muktamar V di Westin, Nusa Dua, Bali mulai Selasa (20/8/2019).
Agenda utama Muktamar V PKB adalah pemilihan ketua umum beserta susunan pengurusnya.
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menyatakan, pemilihan ketua umum dilakukan secara musyawarah dan mufakat.
"Sistem yang dikedepankan pada Muktamar V ini adalah musyawarah nomor satu. Sampai pada mufakat," kata Muhaimin melalui keterangan tertulis, Selasa (20/8/2019).
Meski demikian, PKB bersiap melakukan pemilihan ketua umum melalui voting jika tak tercapai melalui musyawarah.
Namun, ia meyakini akan dapat dicapai kesepakatan bersama melalui musyawarah.
Baca juga: Ini Tiga Agenda Strategis Muktamar PKB di Bali
Muhaimin menambahkan, PKB memilih Bali sebagai lokasi Muktamar V lantaran menjadi simbol penjaga kebinekaan Indonesia. Muktamar kali ini bakal diikuti 3.000 peserta, terdiri dari 2.000 kader dan 1.000 ulama.
Para kader yang hadir terdiri dari pengurus PKB tingkat provinsi serta kabupaten dan kota.
Muhaimin pun menyerahkan sepenuhnya kepada para kader PKB untuk memilih Ketua Umum PKB periode 2019-2024.
"Soal pemilihan ketum, saya pada posisi menunggu saja pada para peserta muktamar. Semua kami serahkan pada mereka untuk ambil keputusan. Saya enggak bisa banyak berkomentar sebelum saatnya," ucap dia.
Sebelumnya, Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding memastikan bahwa dalam Muktamar V PKB, Ketua Umum Muhaimin Iskandar atau Cak Imin kembali dipilih menjadi ketum partai.
"Ya tetap, tetap Cak Imin. Memang ada yang lain yang bisa menandingi Cak imin? Enggak ada, lah. Cak Imin sudah sangat kuat," kata Karding di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2019).
Baca juga: Disebut Akan Jadi Ketum PKB Lagi, Muhaimin Dinilai Masih Terlalu Kuat
Karding mengakui bahwa PKB memiliki kader-kader yang layak menjadi ketum partai.
Sejumlah nama itu misalnya Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakir dan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo.
Namun, menurut Karding, posisi Cak Imin masih sangat kuat untuk mempertahankan kursi ketum PKB.
"Kan ada Pak Hanif (Kemenaker), ada Pak Eko (Menteri Desa) yang menteri-menteri itu kan punya peluang, maksudnya secara sumber daya okelah. Tapi tetap Cak Imin, masih kuat," ujar Karding.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.