JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Inas Nasrullah Dzubir mengatakan, pihaknya selalu mengingatkan Kementerian Perdagangan dalam hal impor bawang.
Pihaknya selalu mengimbau, pemerintah jangan melakukan impor ketika petani bawang di Indonesia sedang panen.
"Itu impor kan kami kritisi terus. Kalau misalnya ada impor (bawang putih) di saat petani sedang panen. lantas kebutuhan dalam negeri mencukupi, dari anggota (DPR) minta enggak perlu impor," kata Inas saat dihubungi, Kamis (8/8/2019).
Baca juga: Total, KPK Tangkap 12 Orang Terkait Dugaan Suap Impor Bawang Putih
Apabila impor tetap jadi dilaksanakan, lanjut Inas, pemerintah semestinya mengawalnya dengan ketat. Sebab, sudah bukan rahasia umum lagi bahwa banyak mafia yang memanfaatkan impor demi kepentingan pribadi.
"Mafia pasti ada saja. Saya kasih tau kalau kita impor bawang putih, mafianya itu mulai dari tempat kita mengimpor, paling banyak kan di China, harganya murah. Ini jadi persoalannya kita enggak bisa kontrol yang di China," lanjut dia.
Baca juga: Impor Bawang Putih Melonjak 57,5 Persen Pada Mei 2019
Inas menambahkan, setiap tahun produksi bawang di dalam negeri memang menurun. Penyebabnya, kondisi tanah yang tidak bagus untuk menanam bawang.
"Indonesia kan tanahnya tidak bagus untuk bawang. Tapi sebagian harus diimpor untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri," ujar Inas.
Ketika ditanya mengenai Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan penyidik KPK terkait rencana impor bawang putih ke Indonesia, Inas mengaku belum mengetahui kabar tersebut. Ia juga sedang mencari tahu hal tersebut.
"Belum tahu saya. Saya cari tahu dulu. Belum dengar namanya," lanjut dia.