Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Diminta Tunjuk Pimpinan Lembaga Hukum yang Tidak Terafiliasi Parpol

Kompas.com - 17/07/2019, 18:13 WIB
Christoforus Ristianto,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia Corruption Watch (ICW) mengingatkan Presiden terpilih Joko Widodo untuk menunjuk pimpinan lembaga penegak hukum yang tidak terafiliasi kuat dengan partai politik.

Peneliti hukum dalam Divisi Hukum dan Monitoring Peradilan ICW Donal Fariz mengatakan, pesan itu penting diungkapkan karena penunjukkan pimpinan lembaga penegak hukum oleh Presiden Jokowi di pemerintahanya saat ini masih kental dengan politik akomodasi dan bagi-bagi kekuasaan.

"Dengan kentalnya pengaruh politik (dalam penunjukkan pimpinan lembaga hukum), maka agenda reformasi hukum tidak mempunyai arah yang jelas. Pengisian jabatan masih menjalankan politik akomodasi," ujar Donal dalam konferensi pers terkait evaluasi pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla sektor Hukum dan Politik di kantor ICW, Jakarta Selatan, Rabu (17/7/2019).

Baca juga: Kritik ICW terhadap Reformasi Polri di Pemerintahan Pertama Jokowi...

Pada awal-awal kepemimpinan Jokowi-Jusuf Kalla, kata Donal, pemerintahan sebenarnya berjalan cukup baik karena bersinergi dengan lembaga lain untuk melihat rekam jejak kandidat pejabat publik. Namun, belakangan metode tersebut seolah ditinggalkan.

Tidak hanya pada pimpinan lembaga penegak hukum, Presiden Jokowi juga diminta selektif dalam mengisi jabatan menteri sektor hukum dan politik.

"Seperti Menkopolhukam, Menkumham, MenpanRB, Kapolri, dan Jaksa Agung, perlu lebih selektif lagi. Jabatan tersebut harus diisi oleh profesional berintegritas, tidak memiliki persoalan hukum masa lalu dan tidak sedang membawa agenda partai politik tertentu," pungkas dia.

Baca juga: ICW: Reformasi Birokrasi Upaya Jokowi dalam Isu Pemberantasan Korupsi

Donal mencontohkan beberapa topik yang sempat ramai menjadi polemik, yakni revisi UU KPK dan upaya pencabutan PP 99 Tahun 2012 terkait pemberian remisi. Peristiwa-peristiwa itu dinilai disebabkan pejabat terkait memiliki kepentingan politik.

Untuk itu, Donal sekali lagi meminta, di kepemimpinan kedua Presiden Jokowi, perlu menyusun serta mengawal langsung program pemerintah di sektor hukum dan politik, khususnya agenda reformasi sektor penegakkan hukum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com