JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) diisi oleh orang-orang profesional di bidang keuangan. Sebabnya BPK merupakan lembaga pemeriksa keuangan semua lembaga negara.
Hal itu disampaikan Kalla menanggapi banyaknya caleg gagal yang mendaftar sebagai anggota BPK.
"Mestinya orang profesional. BPK kan sangat profesional. Kalau tidak mengetahui tentang keuangan, tentang keuangan negara, kan susah menjadi anggota BPK. Nanti bagaimana pimpin lembaga yang tidak dipahami," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (4/7/2019).
Baca juga: Banyak Politisi Daftar Jadi Anggota BPK, Ketua BPK Yakin DPR Obyektif Menyeleksi
Namun, ia mempersilakan para caleg gagal yang mendaftar sebagai calon anggota BPK. Menurut Kalla, hal tersebut tak dilarang.
Namun, Kalla meyakini seleksinya tak mudah. Sebab dari sekian banyak yang mendaftar hanya sedikit yang diterima.
"Ya namanya mendaftar ya, tapi kan seleksinya (hanya dipilih) lima orang. Ya boleh saja mendaftar," kata Kalla.
Baca juga: Anggota Komisi XI Sebut 10 Politisi Penuhi Syarat Daftar Calon Anggota BPK
Diberitakan sebelumnya, ada sejumlah caleg gagal yang mendaftar sebagai anggota BPK periode 2019-2024.
Mereka antara lain, Nurhayati Ali Assegaf (Demokrat), Daniel Lumban Tobing (PDI-P), Akhmad Muqowam (PPP), Tjatur Sapto Edy (PAN), Ahmadi Noor Supit dan Ruslan Abdul Gani (Golkar), Haryo Budi Wibowo (PKB), serta Pius Lustrilanang, Wilgo Zainar dan Haerul Saleh (Gerindra).