Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPN: PSU Bukan Hanya di Lokasi Kami Kalah, tetapi Juga Tempat yang Menang

Kompas.com - 20/06/2019, 18:49 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade menyatakan, pihaknya tak hanya meminta Pemungutan Suara Ulang (PSU) dilakukan di daerah yang Prabowo-Sandiaga kalah.

Ia mengatakan, BPN menginginkan PSU juga digelar di daerah yang pasangan nomor urut 02 itu menang. Andre mengatakan, hal itu bertujuan untuk membuktikan perolehan suara Prabowo-Sandi secara optimal.

Baca juga: Tim Hukum 01 Anggap Tak Beralasan Permintaan Pemungutan Suara Ulang 12 Daerah

Ia meyakini, Prabowo-Sandi bisa memperoleh suara lebih banyak di daerah yang mereka menangkan bila tidak dicurangi.

Hal itu disampaikan Andre menanggapi pihak yang mempermasalahkan BPN lantaran menyampaikan dugaan kecurangan di daerah yang mereka menangkan.

"Intinya kami minta PSU juga di daerah-daerah Pak Prabowo menang. Ini bukan soal menang kalah. Ini soal kecurangan. Ini bukan soal Pak Prabowo dan Sandi, bukan soal menang kalah. Ini soal bagaimana evaluasi pemilu untuk pemilu jujur adil, dan langsung, umum, bebas, rahasia," ujar Andre di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (19/6/2019).

"Jadi jangan salah. Di petitum kami PSU bukan hanya dilakukan di tempat kami kalah, tapi tempat kami menang seperti Banten, Jabar, Sulsel, kami menang, kami tetap minta PSU," lanjut dia.

Baca juga: Usai Mencecar, Tim Hukum Prabowo-Sandi Meminta Maaf Kepada Ahli KPU

Ia meyakini jika tak ada kecurangan di daerah-daerah tersebut, perolehan suara Prabowo-Sandi lebih optimal.

"Kalau misalnya mereka tak melakukan kecurangan, Pak Prabowo pasti akan lebih menang lagi. Jadi kalau misalnya Pak Prabowo menang hanya 65 persen. Kalau tak terjadi kecurangan, Pak Prabowo bisa menang di atas 70 persen, 80 persen," tutur Andre.

Kompas TV KPU meyakini lembaran dan amplop yang dibawa saksi Prabowo-Sandi, pada sidang Rabu (19/6) adalah amplop yang belum terpakai. Tapi, tim hukum Prabowo-Sandi masih mempertanyakan hal tersebut.<br /> <br /> Momen ini terjadi saat pihak KPU, tim Prabowo-Sandi, dan tim Jokowi-Ma&#39;ruf maju ke depan meja hakim. Mereka mengecek dan membandingkan amplop yang dibawa saksi Prabowo dan yang berasal dari KPU. #SengketaPilpres #GugatanPrabowo #SidangMK
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Nasional
Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Nasional
Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Nasional
Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com