Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPB Tawarkan Kerja Sama Teliti Sejarah Bencana Alam Indonesia ke Australia

Kompas.com - 29/05/2019, 13:28 WIB
Christoforus Ristianto,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan bekerja sama dengan Pemerintah Australia dalam meneliti dan meriset rekam jejak peristiwa bencana alam yang terjadi di Indonesia.

Pemerintah Australia pun menawarkan kerja sama tersebut selama lima tahun.

"Pemerintah Australia sudah berkunjung ke BNPB menawarkan kerja sama selama lima tahun. BNPB menawarkan ke Australia untuk menginvestigasi dan meneliti tentang peristiwa bencana di Indonesia pada masa lalu," ujar Kepala BNPB Doni Monardo saat ditemui dalam sebuah lokakarya di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Rabu (29/5/2019).

Baca juga: Kumpulkan Data Kebencanaan Indonesia di Masa Lalu, BNPB Kirim Tim ke Belanda

Pemerintah Australia, lanjut Doni, akan menganggarkan rencana kerja sama tersebut dengan dana sebesar 25 juta USD selama lima tahun.

Kerja sama itu akan fokus pada bencana tsunami yang terjadi di Indonesia.

Ia menyebutkan, ada sejumlah wilayah yang akan diriset, yakni di Pantai Barat Sumatera, Pulau Jawa, dan Indonesia Timur.

Wilayah tersebutlah yang dianggap memiliki potensi tsunami ke depan.

"Misalnya di Aceh yang ternyata periodisasi tsunaminya 2000 tahun sekali ya. Di Aceh sejauh ini sudah terjadi lima kali tsunami, termasuk yang tahun 2004," kata Doni.

Baca juga: BNPB Gandeng Lembaga PBB untuk Kelola Risiko Bencana di Indonesia

Doni mengatakan, di sejumlah wilayah, seperti Nias, Mentawai, dan Bengkulu, serta Selat Sunda, memiliki potensi gempa yang bisa mencapai 8,9 skala richter.

Artinya, kekuatan gempa tersebut mampu menciptakan gelombang tsunami yang besar.

Kerja sama dengan Australia diharapkan para tim ahli mampu melacak sejumlah data dan informasi sejarah bencana alam untuk prediksi bencana ke depan.

"Kita ingin menggali dan meneliti sehingga kita bisa memprediksi peristiwa masa lalu. Kemudian kita bisa memberikan antisipasi ke depan seperti apa yang terjadi sehingga masyarakat sudah siap," ujar dia,

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com