Salin Artikel

BNPB Tawarkan Kerja Sama Teliti Sejarah Bencana Alam Indonesia ke Australia

Pemerintah Australia pun menawarkan kerja sama tersebut selama lima tahun.

"Pemerintah Australia sudah berkunjung ke BNPB menawarkan kerja sama selama lima tahun. BNPB menawarkan ke Australia untuk menginvestigasi dan meneliti tentang peristiwa bencana di Indonesia pada masa lalu," ujar Kepala BNPB Doni Monardo saat ditemui dalam sebuah lokakarya di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Rabu (29/5/2019).

Pemerintah Australia, lanjut Doni, akan menganggarkan rencana kerja sama tersebut dengan dana sebesar 25 juta USD selama lima tahun.

Kerja sama itu akan fokus pada bencana tsunami yang terjadi di Indonesia.

Ia menyebutkan, ada sejumlah wilayah yang akan diriset, yakni di Pantai Barat Sumatera, Pulau Jawa, dan Indonesia Timur.

Wilayah tersebutlah yang dianggap memiliki potensi tsunami ke depan.

"Misalnya di Aceh yang ternyata periodisasi tsunaminya 2000 tahun sekali ya. Di Aceh sejauh ini sudah terjadi lima kali tsunami, termasuk yang tahun 2004," kata Doni.

Doni mengatakan, di sejumlah wilayah, seperti Nias, Mentawai, dan Bengkulu, serta Selat Sunda, memiliki potensi gempa yang bisa mencapai 8,9 skala richter.

Artinya, kekuatan gempa tersebut mampu menciptakan gelombang tsunami yang besar.

Kerja sama dengan Australia diharapkan para tim ahli mampu melacak sejumlah data dan informasi sejarah bencana alam untuk prediksi bencana ke depan.

"Kita ingin menggali dan meneliti sehingga kita bisa memprediksi peristiwa masa lalu. Kemudian kita bisa memberikan antisipasi ke depan seperti apa yang terjadi sehingga masyarakat sudah siap," ujar dia,

https://nasional.kompas.com/read/2019/05/29/13281331/bnpb-tawarkan-kerja-sama-teliti-sejarah-bencana-alam-indonesia-ke-australia

Terkini Lainnya

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke