JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Amanat Nasional (PAN) mengevaluasi hasil pemilihan legislatif (Pileg) 2019. Dari hasil rapat, secara umum elektabilitas PAN menurun dibandingkan Pemilu 2014.
"Saat ini kita masih menghitung, tapi sudah punya gambaran kira-kira pencapaian PAN di 2019 memang ada penurunan. Saat ini kita sedang mengkaji seberapa jauh penurunanya," ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) PAN Eddy Soeparno di kantor DPP PAN, Jakarta Selatan, Sabtu (4/5/2019).
Eddy berharap perolehan kursi PAN di DPR RI masih signifikan. PAN juga sudah berkomunikasi dan bertukar informasi dengan beberapa pimpinan wilayah terkait perolehan suara provinsi dan kabupaten/kota.
Baca juga: PAN Akan Terapkan Sanksi untuk Kader yang Beda Dukungan Politik
Ia juga mengeluh proses rekapitulasi penghitungan suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di tingkat provinsi dan kabupaten/kota yang masih terhambat masalah sistem teknologi.
"Sekarang sedang dalam proses pendataan, namun proses rekapitulasi suara masih lambat. Harus ada evaluasi oleh KPU terkait sistem Pemilu 2019," ucapnya.
Eddy juga berharap KPU mengevaluasi Pemilu 2019 dan mulai mencoba menerapkan sistem pemilu menggunakan teknologi, seperti e-voting dan e-counting.
Adapun berdasarkan hasil hitung cepat Litbang Kompas, PAN memperoleh 6,77 persen suara dalam Pileg DPR. Sementara pada Pileg 2014, PAN memperoleh 7,59 persen suara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.