Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TKN Sebut Ajakan Rekonsiliasi dari Jokowi adalah Upaya "Menjaga" Prabowo

Kompas.com - 23/04/2019, 19:31 WIB
Jessi Carina,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Program Tim Kampanye Nasional ( TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Aria Bima mengatakan, ajakan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo untuk bertemu capres nomor urut 02 Prabowo Subianto merupakan upaya rekonsiliasi yang diperlukan.

Itu merupakan upaya untuk menjaga marwah Prabowo yang merupakan tokoh bangsa.

"Saya kira Pak jokowi juga berkeinginan membela Pak Prabowo dengan cara yamg benar. Dengan cara yang tetap menjaga marwah kewibawaan dan kehormatan Pak Prabowo," ujar Aria di Posko Cemara, Menteng, Selasa (23/4/2019).

Baca juga: Wapres Kalla: Kita Rekonsiliasi, Bersatu Kembali

Aria mengatakan, menjaga Prabowo maksudnya adalah menjaga para calon pemimpin untuk menjalankan demokrasi dengan berwibawa. Para calon pemimpin ini tidak boleh diusik dengan hal-hal yang bisa membuat publik menjadi gaduh.

Singkatnya, kata Aria, Jokowi dan timnya tidak ingin Prabowo dipanas-panasi. Sebab Jokowi dan TKN yakin Prabowo adalah tokoh bangsa yang memiliki jiwa patriot.

"Kami enggak ingin Pak Prabowo ini kemudian hanya dipanasi oleh orang-orang yang sekadar menginginkan terus melawan akan sehat, melawan narasi-narasi publik, ini kan berbahaya. Maka pertemuan beliau berdua ini semangatnya, kehendaknya itu baik," kata Aria.

Menurut Aria, gejolak dalam Pemilihan Presiden ini sebenarnya bukan ada di tengah masyarakat. Dia yakin masyarakat tidak terpecah dan masih menjalankan aktivitas rutinnya.

Justru elite politik yang terus menghembuskan suasana perselisihan di masyarakat.

Ajakan rekonsiliasi dari Jokowi untuk Prabowo ini untuk memastikan bahwa tak ada perseteruan di tingkat elite. Supaya masyarakat juga melihat bahwa dua calon pemimpin saling rukun.

"Rekonsiliasi di sini lebih pada semangat bagaimana bangsa ini adem. Potensi-potensi kalau elite ini berseteru dengan memberikan narasi yang mengagetkan di bawah, bahkan ada people power, ini malah bikin hawa dingin ini agak sumuk (gerah)," kata dia.

Baca juga: Sebut Pilpres Bukan Perang, Maruf Tekankan Upaya Rekonsiliasi

Sebelumnya, saat jumpa pers di Restoran Plataran, Jakarta, Kamis (18/4/2019) sore, Jokowi mengaku ingin bertemu Prabowo.

Jokowi mengaku ingin tetap menjaga persahabatan antara dirinya bersama Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga Uno.

Jokowi mengaku pertemuan dirinya dengan Prabowo sangat penting bagi masyarakat. Pertemuan itu dinilai akan bisa mendinginkan emosi masyarakat.

Kompas TV Menteri Kordinator Kemaritimiman, Luhut Binsar Panjaitan, membenarkan jika dirinya sudah menghubungi calon presiden Prabowo Subianto terkait rencana rekonsiliasi pasca-pemilu. Luhut menjelaskan rencana rekonsiliasi Jokowi dan Prabowo pasca-pemungutan suara akan dijadwalkan ulang. #JokowiPrabowo #PertemuanJokowiPrabowo #LuhutBinsarPanjaitan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 30 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soroti Ketimpangan, Megawati: Bisa Beli Handphone, tapi Risma Nangis Ada Juga yang Tinggal di Kandang Kambing

Soroti Ketimpangan, Megawati: Bisa Beli Handphone, tapi Risma Nangis Ada Juga yang Tinggal di Kandang Kambing

Nasional
Ganjar Pranowo: 17 Poin Rekomendasi Rakernas Beri Gambaran Sikap Politik PDIP

Ganjar Pranowo: 17 Poin Rekomendasi Rakernas Beri Gambaran Sikap Politik PDIP

Nasional
Sambut Pilkada 2024, Megawati Minta Kader PDIP Turun ke Akar Rumput

Sambut Pilkada 2024, Megawati Minta Kader PDIP Turun ke Akar Rumput

Nasional
Besok, Joice Triatman dan Pegawai di Nasdem Tower Jadi Saksi di Sidang SYL

Besok, Joice Triatman dan Pegawai di Nasdem Tower Jadi Saksi di Sidang SYL

Nasional
Bongkar Aliran Uang, KPK Bakal Hadirkan Istri, Anak dan Cucu SYL di Persidangan

Bongkar Aliran Uang, KPK Bakal Hadirkan Istri, Anak dan Cucu SYL di Persidangan

Nasional
Megawati: Posisi Politik PDI-P Selama Ini Diputuskan dalam Kongres Partai

Megawati: Posisi Politik PDI-P Selama Ini Diputuskan dalam Kongres Partai

Nasional
Soal Jatah Menteri untuk Demokrat, Wasekjen: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo...

Soal Jatah Menteri untuk Demokrat, Wasekjen: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo...

Nasional
Rekomendasi Rakernas Kelima PDI-P, Megawati Diminta Kesediaannya untuk Kembali Jadi Ketum

Rekomendasi Rakernas Kelima PDI-P, Megawati Diminta Kesediaannya untuk Kembali Jadi Ketum

Nasional
Pertamina Patra Niaga Terus Tertibkan Operasional SPBE

Pertamina Patra Niaga Terus Tertibkan Operasional SPBE

Nasional
Megawati: Ada yang Lama Ikut Katanya Ibu Menghina Sebut Kader, Tahulah Siapa...

Megawati: Ada yang Lama Ikut Katanya Ibu Menghina Sebut Kader, Tahulah Siapa...

Nasional
Pengamat: Permintaan Maaf PDI-P Atas Kadernya yang Melanggar Konstitusi untuk Tunjukkan Sikap Legowo

Pengamat: Permintaan Maaf PDI-P Atas Kadernya yang Melanggar Konstitusi untuk Tunjukkan Sikap Legowo

Nasional
Megawati: Sekarang Tuh Hukum Versus Hukum, Terjadi di MK, KPK, KPU

Megawati: Sekarang Tuh Hukum Versus Hukum, Terjadi di MK, KPK, KPU

Nasional
Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah Dukung Megawati Soekarnoputri Kembali jadi Ketua Umum PDIP

Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah Dukung Megawati Soekarnoputri Kembali jadi Ketua Umum PDIP

Nasional
Ditinggal Jokowi, PDI-P Disebut Bisa Menang Pileg karena Sosok Megawati

Ditinggal Jokowi, PDI-P Disebut Bisa Menang Pileg karena Sosok Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com