Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Banyak yang Salah Kaprah Nilai Ma'ruf Sebelum Debat"

Kompas.com - 18/03/2019, 13:16 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno, menilai, calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin tampil mengejutkan saat tampil di debat cawapres, Minggu (18/3/2019).

Menurut Adi, Ma'ruf tampil di luar dugaan dan dapat menunjukan performa yang maksimal.

"Beliau tenang dan mampu menjelaskan semua visi, misi, dan programnya dengan baik, tak seperti dugaan orang sebelum debat yang pasti ditelan bulat-bulat oleh Sandi," kata Adi kepada Kompas.com, Senin (18/3/2019).

Baca juga: Tawaran Maruf untuk Masalah Riset Dinilai Lebih Strategis Daripada Sandiaga

Adi berpendapat, banyak pihak yang yang berekspektasi salah lantaran tak memahami betul rekam jejak Ma'ruf.

Padahal, Ma'ruf adalah sosok yang terbiasa berdialektika dengan berbagai kalangan sejak lama.

Rekam jejak Ma'ruf sebagai Rais Aam PBNU dan Ketua MUI, kata Adi, jadi penegas kualitas diskusi Ma'ruf.

Baca juga: TKN Jokowi-Maruf Sebut Ujian Nasional Perlu Diperbaiki, Bukan Dihapus

"Banyak orang salah kaprah menilai Kiai Ma'ruf sebelum debat, padahal Ma'ruf Amin berlatar belakang cukup komplet. Beliau mantan politisi, Wantimpres zaman SBY, Rais Aam PBNU, dan Ketua MUI menjadi penegas kualitas Ma'ruf Amin," ujar dia.

Debat ketiga digelar Minggu (17/3/2019). Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin dan cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno tampil debat dengan tema pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial, dan budaya.

Kompas TV Pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, serta sosial dan budaya menjadi tema debat presidensial ketiga. Kali ini adalah sesama calon wakil presiden, yaitu nomor urut 01 Ma'ruf Amin dan nomor urut 02 Sandiaga Uno. Keduanya mengadu gagasan tentang dana riset untuk membuka lapangan kerja. Dalam debat, Ma'ruf dan Sandiaga bertarung jualan tentang riset dan ketenagakerjaan. #DebatKetigaCawapres #DebatPilpres2019
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com