Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Timses Prabowo soal "Chief of Law Enforcement"

Kompas.com - 22/01/2019, 22:06 WIB
Kristian Erdianto,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (BPN) Priyo Budi Santoso menilai banyak pihak telah salah menafsirkan pernyataan Prabowo saat debat pertama Pilpres.

Pada debat debat pertama, Prabowo menyebut bahwa dirinya akan menjadi chief of law enforcement atau panglima tertinggi pada sektor penegakan hukum apabila terpilih menjadi presiden RI.

Banyak pihak kemudian mengartikan, Prabowo akan mengintervensi aparat dalam melakukan upaya penegakan hukum.

Baca juga: Timses Prabowo Sepakat Tak Ada Kisi-kisi di Debat Selanjutnya

Namun menurut Priyo, istilah chief of law enforcement yang disebut Prabowo artinya presiden sebagai pemimpin tertinggi wajib mendorong upaya penegakan hukum, bukan mengintervensi.

"Justru presiden yang kita impikan ke depan yang mau memimpin penegakan hukum. Sekarang malah jadi salah kaprah, malah jadi intervensi hukum dan malah jadi pembiaran pada aparat melebihi batas toleransi," ujar Priyo dalam sebuah diskusi di media center pasangan Prabowo-Sandiaga, Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Selasa (22/1/2019).

Priyo mengatakan, Prabowo memiliki visi penegakan hukum tanpa kriminalisasi, persekusi dan politisasi.

Menurut dia, penindakan hukum saat ini cenderung hanya berlaku ke masyarakat lapisan bawah.

"Kami sedih melihat penegakan hukum tajam ke bawah, tumpul ke atas," kata Priyo.

Baca juga: Pengamat: Prabowo Terkesan Bakal Intervensi Hukum jika Jadi Presiden

Pada kesempatan yang sama, juru bicara BPN sekaligus politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan, seorang presiden merupakan pimpinan tertinggi aparat penegak hukum.

Artinya Presiden harus mampu mendorong kejaksaan dan kepolisian dalam menuntaskan suatu perkara hukum.

"Yang tidak boleh adalah menghalangi penegakan hukum dan Prabowo sudah betul, memimpin penegakan hukum," kata Ferdinand.

Kompas TV Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno, menyebut dirinya bersama Capres Prabowo Subianto mulai membahas topik yang akan menjadi tema pada debat kedua pada Februari mendatang. Menurut Sandi, capres Prabowo telah menguasai materi yang menjadi tema debat, khususnya soal sumber daya alam. Meski yang akan berlaga pada debat pada 17 Februari mendatang hanyalah Capres, Sandi tetap membantu Prabowo menyiapkan materi. Hal ini disampaikan Sandi setelah menjadi pembicara di hadapan ratusan anak muda milenial di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangkan Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangkan Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis Lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis Lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

Nasional
Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Nasional
Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Nasional
Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com