Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemberdayaan Masyarakat, ITB Buat Sistem Aquaponik di Desa Cinangsi

Kompas.com - 05/01/2019, 22:13 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Sebagai wujud kontribusi nyata untuk masyarakat, Institut Teknologi Bandung (ITB) membuat Sistem Aquaponik di Desa Cinangsi, Kabupaten Cianjur.

Aktivitas pengabdian masyarakat ini merupakan bagian dari studi skala kecil mencari solusi permasalahan mengurangi limbah ke Sungai Citarum.

Kegiatan pengabdian tersebut dilakukan tim Pusat Pemberdayaan Perdesaan (P2D) ITB dipimpin Endra Susila dosen dari Kelompok Keahlian Rekayasa Geoteknik, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB. 

Endra Susila dan tim menjelaskan, pembuatan Sistem Aquaponik bertujuan meremediasi air limbah tambak ikan, sekaligus memanfaatkan kandungan senyawa organiknya untuk menumbuhkan tanaman air seperti kangkung, selada air dan tanaman sayuran yang dapat dikonsumsi penduduk.

Baca juga: ITB Berikan Bantuan untuk Korban Tsunami Banten

Sistem aquaponik sendiri adalah perpaduan antara aquakultur dan hidroponik. Aquakultur adalah memelihara ikan, sedangkan hidroponik itu menanam tumbuhan dengan media tumbuh berupa air.

Perpaduannya itu dengan memanfaatkan air limbah tambak ikan yang kandungan senyawa organiknya cukup tinggi untuk menanam tumbuhan.

Manfaat untuk warga, output air yang berasal dari tambak ikan akan lebih bersih dari sebelumnya, sehingga dapat mengurangi potensi pencemaran atau bahkan bisa digunakan untuk kepentingan masyarakat sekitar sesuai kondisi output air.

Sistem ini juga dapat dijadikan peluang usaha baru masyarakat sekitar dengan menghasilkan produk ikan dan sayuran.

Pembuatan sistem aquaponik juga melibatkan warga sekitar. Mereka diajari bagaimana cara pembuatan dan sangat antusias mengikuti setiap kegiatannya.

Pelatihan pembuatan Aquaponik oleh pihak ITB kepada warga sekitar.Dok. Istimewa Endra Susila/ITB Pelatihan pembuatan Aquaponik oleh pihak ITB kepada warga sekitar.

Pengabdian masyarakat Aquaponik ini juga merupakan peran aktif ITB dalam mengatasi permasalahan lingkungan, dengan mengurangi buangan limbah ke sungai-sungai, seperti Sungai Citarum. Pengabdian tersebut dilakukan sejak Juni sampai Desember 2018.

"Harapannya, setelah pengabdian tersebut, masyarakat dapat menggunakan Sistem Aquaponik untuk produksi ikan dan sayuran secara berkelanjutan," kata Endra dan tim seperti dikutip dari laman resmi ITB.

Rencana berikutnya, akan dicoba lebih lanjut jenis tumbuhan lain seperti tumbuhan holtikultura dan tanaman hias.

Selain pembuatan Sistem Aquaponik, ITB juga melakukan dua kegiatan pengabdian masyarakat lainnya di Desa Cinangsi, yaitu Pembuatan Foto Udara yang dipimpin oleh Prof. Ketut Wikantika dari KK Penginderaan Jauh dan Sains Informasi Geografis Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, dan Pembuatan Kompos Sampah Rumah Tangga yang dipimpin oleh Dr. Qomaruddin Helmy dari KK Rekayasa Air dan Limbah Cair Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan.

Kegiatan tersebut merupakan salah satu dari rangkaian Program Pengabdian kepada Masyarakat untuk Citarum Harum yang dikoordinasi oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com