Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana Jusuf Kalla Saat Pensiun...

Kompas.com - 20/12/2018, 11:54 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masa jabatan Wakil Presiden Jusuf Kalla akan berakhir 10 bulan lagi. Kalla bakal resmi pensiun pada 20 Oktober 2019.

Lantas apa yang akan ia lakukan selepas lengser dari kursi wapres?

Kalla mengatakan, bakal menjalani sejumlah aktivitas yang pernah ia lakoni saat pensiun sebagai Wapres di tahun 2009. Saat itu Kalla menjadi wapres mendampingi Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Seperti waktu saya berhenti tahun 2009. Selama lima tahun, saya aktif di masalah sosial, pendidikan, keagamaan, urus masjid, urus palang merah, pendidikan, diundang ceramah kemana-mana," kata Kalla dalam acara Satu Meja The Forum yang tayang di Kompas TV, Rabu (19/12/2018) malam.

Selain aktif sebagai Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) dan Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), Kalla juga ingin berkegiatan di sejumlah organisasi sosial baik di dalam maupun luar negeri.

Selain itu, lanjut Kalla, saat pensiun nanti dirinya bakal menjadi pembicara di forum-forum di luar negeri.

Baca juga: Jusuf Kalla: Apa yang Telah Dicapai Pemerintah Akan Dilanjutkan dengan Lebih Baik

Menurut dia, banyak organisasi dan pemerintah di luar negeri yang memintanya menjadi pembicara dalam urusan perdamaian lantaran ia kerap menjadi juru damai di beberapa wilayah konflik, salah satunya di Aceh.

Ia pun mengatakan, saat pensiun nanti usianya sudah 77 tahun. Menurut dia di usia tersebut merupakan masa-masa yang tepat untuk pensiun sebagai Wapres.

Saat ditanya apakah ada pembicaraan jika Presiden Joko Widodo kembali terpilih, soal kemungkinan kembali mendapatkan jabatan di pemerintahan, Kalla menjawab itu bisa terjadi. 

"Mungkin saja itu ada tapi selama itu tidak bersifat tetap saya akan menerimanya," lanjut Kalla.

Kompas TV Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku dirinya baru mendengar terkait OTT di Kemenpora. Namun, JK yakin OTT tersebut tidak mempengaruhi prestasi atlet dan cabang olahraga di Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com