JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan, salah satu alasan penggunaan kotak suara berbahan karton ialah demi menghemat anggaran.
Hal itu disampaikan Kalla saat ditemui di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (18/12/2018).
"Tentu salah satunya (menghemat anggaran). Dan itu jangan lupa sudah disetujui oleh masing-masing pihak. Oleh KPU dan partai-partai sudah setuju," kata Kalla saat ditanya soal penggunaan kotak suara berbahan karton untuk Pemilu 2019.
Kalla yakin kotak suara berbahan dasar karton tak akan mudah rusak. Kelayakannya, kata dia, sudah diuji Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca juga: Kotak Suara Berbahan Karton Menghemat Anggaran Hingga 70,3 Persen
Ia menambahkan, sedianya material kotak suara dari alumunium juga bisa dirusak. Karena itu menurut dia, penggunaan kotak suara berbahan karton tak perlu lagi dipermasalahkan.
"Seng pun kalau mau dirusak ya dirusak. Kalau ini kan bisa dilapis-lapis. Dan banyak negara menggunakan itu," ujar Kalla.
"Salah satu mengapa karton itu (digunakan), karena pengalaman alumunium itu susah disimpan. Karena mahal pada dewasa ini, dan banyak yang rusak dan mesti diganti. Yang rusak kan cuma pengganti aja, kan (tidak) semua karton," lanjut Kalla.
Sebelumnya, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengusulkan agar KPU mengganti kotak suara yang berbahan karton.
Baca juga: Uji Kekuatan Kotak Suara dari Karton, Diinjak hingga Disiram Air
Muzani khawatir kotak suara berbahan karton akan mudah rusak ketika terkena air. Ia meminta agar kotak suara terbuat dari bahan selain karton yang juga transparan.
"Kami minta dengan hormat, apakah itu dimungkinkan kotak suara dari karton, walaupun KPU berkali-kali mengatakan karton itu kuat tapi kesannya karton itu kalau kena hujan pasti habis," kata Muzani.
"Kalau memungkinkan usul kami tidak dengan karton, bahan selain karton yang transparan," tuturnya.