Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu PM Abe, Jokowi Berterima Kasih atas Bantuan Jepang bagi Korban Bencana Alam

Kompas.com - 15/11/2018, 16:20 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

SINGAPURA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menggelar pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe di sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-33 ASEAN, Singapura, Kamis (15/11/2018).

Seperti pertemuan bilateral Indonesia dengan sejumlah negara di Singapura sebelumnya, Presiden Jokowi tiba lebih dahulu di ruangan pertemuan bilateral.

Tampak mendampingi Presiden Jokowi di antaranya Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.

Tepat pukul 16.36 waktu Singapura, PM Abe tiba di ruangan.

Baca juga: Jokowi: Kerja Sama ASEAN-Amerika Serikat Bukan Zero Sum Game, tapi Win-Win

Presiden Jokowi menyambutnya di depan pintu ruangan. Seusai bersalaman diselingi tawa, Jokowi dan Abe menggelar sesi foto bersama dengan latar belakang logo KTT ASEAN.

Keduanya kemudian menempati tempat duduk masing-masing diikuti menteri beserta delegasi.

Abe dan Jokowi bersama masing-masing menteri dan delegasi duduk berhadap-hadapan.

"Selamat datang, senang dapat berjumpa kembali," sapa Jokowi.

Presiden Jokowi kemudian menyampaikan ucapan terima kasihnya atas bantuan Jepang dalam hal penanganan dampak bencana alam di Sulawesi Tengah, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Jokowi Serukan ASEAN-China Berkolaborasi dalam Konsep Indo-Pasifik

"Saat ini, daerah terdampak gempa di Sulawesi Tengah sedang dalam tahap rekonstruksi sekaligus rehabilitasi," ujar Jokowi.

PM Abe juga mengaku gembira atas pertemuan bilateral keempat selama pemerintahan Jokowi dan Jusuf Kalla.

Ia sekaligus mengucapkan turut berbela sungkawa atas bencana alam yang terjadi di Indonesia serta insiden jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat pada Senin (28/10/2018) pagi.

Pertemuan bilateral berlangsung tertutup dari media.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com