JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Dalam Negeri mencatat, hingga Senin (8/10/2018), mencatat sebanyak 84 aparatur sipil negara (ASN) atau pegawai negeri sipil (PNS) menjadi korban meninggal akibat bencana gempa bumi dan tsunami yang melanda Sulawesi Tengah.
"Jadi sampai kemarin, jumlah ASN yang meninggal itu 84 orang, yang pegawai negeri," tutur Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kemendagri Bahtiar saat dihubungi Kompas.com, Selasa (9/10/2018).
Bahtiar merinci, PNS Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah yang meninggal sebanyak 15 orang. ASN Pemkot Palu yang meninggal sebanyak 53 orang, 5 ASN di Pemerintah Kabupaten Sigi, dan 11 ASN Pemerintah Kabupaten Donggala.
Baca juga: Gempa Bermagnitudo 5,2 Guncang Palu, Pengungsi Berhamburan
Selain itu, terdapat seorang ASN yang menderita luka parah. Kemendagri juga mencatat sebanyak 54 anggota Satpol PP Kota Palu masih hilang.
Pada saat bencana, para anggota Satpol PP tersebut sedang melakukan persiapan pengamanan untuk acara HUT Kota Palu.
Terkait sarana dan prasarana, Bahtiar menuturkan, sebanyak 16 gedung milik Pemerintah Provinsi mengalami kerusakan berat.
"Kalau gedung-gedung Pemprov (yang rusak parah) itu ada 16, khusus Kantor Bupati Sigi itu rusak parah," terangnya.
Beberapa gedung tersebut, yaitu Kantor Gubernur Sulawesi Tengah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Kesehatan, Kantor Pemberdayaan Perempuan, dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Bahtiar mengatakan bahwa pendataan terhadap dampak bencana masih terus dilakukan oleh tim Kemendagri di lapangan.
Baca juga: Sekjen PBB dan PM Malaysia Bakal ke Palu, Pemerintah Siapkan Pengamanan
Sebelumnya, gempa berkekuatan magnitudo 7,4 mengguncang Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018).
Selain itu, gempa juga menyebabkan gelombang tsunami yang terjadi di Pantai Palu dengan ketinggian 0,5 sampai 1,5 meter, Pantai Donggala kurang dari 50 sentimeter, dan Pantai Mamuju dengan ketinggian 6 sentimeter.
Data hingga Senin (8/10/2018) siang, korban tewas akibat gempa dan tsunami sebanyak 1.948 orang.