Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

H+11 Bencana Sulteng, Apa yang Sudah Dilakukan?

Kompas.com - 09/10/2018, 08:00 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim SAR gabungan masih terus melakukan upaya evakuasi, pencarian, dan penyelamatan korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah hingga 11 hari setelah bencana yang terjadi pada 28 September 2018 itu.

Data terakhir yang disampaikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Senin (8/10/2018), sebanyak 1.948 orang meninggal dunia karena bencana tersebut.

BNPB juga mencatat, ada 835 orang hilang, dan 10.679 orang luka berat. Sementara, 74.444 jiwa mengungsi di 147 titik.

Selain itu, dilaporkan 65.733 rumah dan 2.736 sekolah rusak.

Selain evakuasi, penanganan medis dan jenazah juga terus dilakukan.

Baca juga: BNPB Pastikan Korban Terdampak Likuefaksi di Sulteng Direlokasi

Tak hanya itu, bantuan logistik terus diupayakan. Dilaporkan, logistik makanan terus berdatangan, baik melalui jalur udara menggunakan pesawat Hercules dan helikopter, melalui jalur darat, mau pun jalur laut menggunakan KRI Makassar.

Logistik memasuki Kota Palu dengan pengawalan aparat kepolisian.

Pemulihan ekonomi terus didorong di wilayah terdampak bencana. Toko, pusat perbelanjaan, pasar, warung, kantor pemerintahan, hingga sekolah, sudah kembali dibuka.

Tujuannya, untuk mempercepat pemulihan roda ekonomi.

"Secara umum penanganan distribusi logistik berjalan sudah dengan baik, dan ekonomi sudah mulai pulih," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Kantor BNPB, Utan Kayu, Jakarta Timur, Senin (8/10/2018).

Baca juga: BNPB: Korban Meninggal Bencana di Sulteng Menjadi 1.948

Percepatan pemulihan infrastruktur juga terus dilakukan seperti aliran listrik, pasokan BBM, telekomunikasi, hingga perbaikan jalan.

Pemerintah juga mulai membahas rencana relokasi warga dari wilayah rawan bencana. 

"Balaroa dan Petobo akan direlokasi. Namun untuk lokasi masih akan didiskusikan dengan Badan Geologi, BMKG, dan pakar lainnya," ujar Sutopo.

Ada pun, hunian tetap masih dalam upaya pembangunan. Warga akan tinggal di hunian sementara (huntara).

Pembangunan huntara dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan diperkirakan memakan waktu 2 bulan dalam pembuatannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com